Tegas! KAI Commuter Blacklist Pelaku Pelecehan Wanita, Dilarang Naik KRL Seumur Hidup
- Dok. KAI Commuter
Jakarta, VIVA – Seorang penumpang wanita menjadi korban pelecehan seksual di perjalanan relasi Tanah Abang-Pondok Ranji, Tangerang Selatan. Kasus ini viral di media sosial dan mendapat perhatian serius dari PT KAI Commuter.
Manager Public Relations KAI Commuter, Leza Arlan, memastikan pelaku langsung masuk daftar hitam alias dilarang naik KRL seumur hidup.
"Kami sangat menyayangkan kejadian tindak asusila ini. Yang jelas kami akan blacklist terduga pelaku yang melakukan tindakan tersebut untuk naik Commuter Line," tegas Leza Arlan dalam keterangan resmi yang dikutip Senin 2 Desember 2024.
Ia juga mengimbau penumpang untuk berani speak up jika mengalami pelecehan atau melihat tindakan mencurigakan.
"Kami juga akan siap membantu pengguna yang menjadi korban tindak pelecehan seksual sampai ke ranah hukum dan pendampingan trauma," tambahnya.
CCTV Analytic Canggih Pantau Pelaku
VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus, mengungkapkan pelaku pelecehan kini dipantau lewat sistem CCTV Analytic canggih yang dipasang di seluruh stasiun.
Sistem ini merupakan inovasi KAI Commuter dalam menjaga keamanan dan kenyamanan para penggunanya, dimana dalam sistem CCTV Analytic ini dapat merekam wajah pengguna yang masuk ke dalam stasiun untuk dijadikan database.
"Sistem akan menganalisis rekaman wajah atau data lainnya untuk memverifikasi identitas pelaku dan memberikan notifikasi kepada petugas pengamanan kereta, jika pelaku berusaha kembali naik ke Commuter Line," jelas Joni dalam keterangan resminya, Senin, 2 Desember 2024.
Selain merekam wajah, sistem ini juga bisa menganalisa hal lain seperti pakaian yang dikenakan atau barang bawaan lainnya yang bisa dijadikan database pada proses analisa dan pencarian dengan sistem CCTV Analytic.
Selain itu, KAI Commuter juga melakukan sosialisasi 'Anti Pelecehan dan Kekerasan Seksual' secara reguler berkolaborasi dengan stakeholders di antaranya Kementerian PPPA, Lembaga Kalyanamitra, influencer dan komunitas.
"Sosialisasi ini bertujuan untuk mengajak para pengguna commuter line untuk berani Speak Up, apabila melihat atau mengalami tindak pelecehan seksual. Segera Laporkan ke petugas dan kami siap membantu," ucapnya.