Usai Nyoblos di Solo, Wapres Gibran Sampaikan Pesan dari Presiden Prabowo

Wapres Gibran usai mencoblos di TPS 18 Manahan
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fajar Sodiq (Solo)

Solo, VIVA – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, menggunakan hak pilihnya bersama sang istri, Selvi Ananda, di TPS Manahan, Solo Jawa Tengah. Gibran memberikan apresiasi terhadap berbagai pihak yang terlibat dalam proses pemilihan, sekaligus menyampaikan salam dari Presiden Prabowo, yang menekankan untuk menghormati perbedaan dalam berdemokrasi. 

Nyoblos Pilgub, Inul Daratista-Adam Suseno Bagi Sarang Burung Wallet dan Donat Buat Petugas KPPS

Gibran dan Selvi menggunakan hak pilihnya di TPS 18 Kelurahan Manahan, Kecamatan Banjarsari, Solo. Wapres Gibran dan keluarga tiba di lokasi pemungutan suara yang menempati lahan parkir itu sekitar pukul 10.25 WIB. Kemudian Gibran dan Selvi mengawali proses menggunakan hak pilihnya dengan mendaftar di meja petugas KPPS TPS tersebut.

Setelah sempat mengantre, kemudian nama Gibran dan Selvi dipanggil petugas KPPS untuk mendapatkan kertas surat suara. Mereka berjalan menuju bilik suara untuk melakukan pencoblosan. Setelah itu, Gibran sempat menunjukkan kertas surat suara sebelumnya dimasukkan ke dalam kotak suara.

Cagub Bali De Gadjah Ngaku Kurang Tidur Jelang Nyoblos: Kami Serahkan Semuanya ke Rakyat

Prosesi pencoblosan itu diakhiri dengan mencelupkan salah satu jarinya ke dalam tinta. Usai itu, Gibran sempat menunjukkan jari kelingkingnya yang telah berwarna biru sebagai tanda sudah menggunakan hak suaranya.

“Saya ucapkan terima kasih kepada KPU, Bawaslu, para petugas TPS, dan teman-teman media," ujar Gibran kepada wartawan sebelum meninggalkan TPS 18 Manahan.

Nyoblos di Bogor, Cawagub Suswono Cerita Kisah Dia Puluhan Tahun jadi Warga Jakarta

Ia menyampaikan salam dari Presiden Prabowo Subianto, menandakan solidaritas kepemimpinan dalam pemerintahan. Salah satu poin penting dalam pernyataannya adalah tentang pentingnya menghormati perbedaan dalam berdemokrasi. 

"Seperti yang selalu beliau katakan, yang namanya perbedaan itu hal yang wajar. Indonesia ini negara besar, " katanya. 

Gibran menekankan bahwa perbedaan merupakan hal yang wajar dan alamiah dalam sebuah negara besar seperti Indonesia. Menurutnya, perbedaan seharusnya menjadi sarana untuk saling menghargai, bukan untuk saling menghujat atau mencaci.

"Sekali lagi, perbedaan itu hal yang lumrah. Jangan sampai karena ada perbedaan, lalu saling menghujat, saling mencaci. Perbedaan itu mendewasakan dan mewarnai demokrasi kita," tegasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya