21.159 Warga Binaan Lapas di Jawa Timur Ikut Nyoblos Pilkada 2024
- VIVA.co.id/Nur Faishal (Surabaya)
Surabaya, VIVA – Pesta demokrasi di daerah-daerah juga diikuti oleh narapidana (napi) dan tahanan atau warga binaan yang mendekam di lembaga pemsyarakatan (lapas) dan rumah tahanan (rutan) pada Rabu, 27 November 2024. Di Jawa Timur, misalnya, sebanyak 21.159 warga binaan menyalurkan hak suaranya di momen pilkada serentak melalui TPS yang disediakan masing-masing lapas atau rutan.
Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Jatim Heni Yuwono mengatakan, jumlah pemilih warga binaan tersebut sesuai dengan DPT yang ditetapkan KPU Jatim dan kabupaten/kota. Rinciannya, 19.268 orang adalah pemilih laki-laki dan 1.891 orang pemilih perempuan.
Heni menambahkan, hingga Rabu, 27 November 2024, total jumlah warga binaan yang tersebar di lapas atau rutan di Jawa Timur sebanyak 26.961 orang. Artinya, masih ada beberapa ribu orang yang tidak berpartisipasi. "Tingkat partisipasi bisa mencapai 78,5 persen," ujarnya.
Heni menjelaskan, warga binaan yang tidak masuk DPT dikarenakan beberapa mereka tercatat tidak berdomisili di Jawa Timur. Sedangkan untuk perbedaan jumlah DPT provinsi dan kabupaten/kota karena domisili tidak sesuai dengan domisili warga binaan sesuai KTP.
"Karena pertimbangan pemerataan jumlah penghuni atau faktor keamanan dan ketertiban, sering kali warga binaan tidak ditahan sesuai dengan domisili masing-masing," terang Heni.
Salah satu contoh paling mencolok adalah untuk warga binaan yang terdata berdomisili di Surabaya. Mereka tidak bisa menyalurkan hak pilih pada pilkada wali kota/wakil wali Kota Surabaya karena tidak ada lapas/rutan yang lokasinya berada di Surabaya.
"Lapas dan Rutan Surabaya itu secara de facto lokasinya berada di Sidoarjo, sehingga walaupun penghuninya didominasi warga Surabaya, mereka tetap tidak bisa memilih Wali Kota/Wakil Wali Kota Surabaya karena KPU Kota Surabaya tidak memberikan alokasi surat suara," jelas Heni.
Untuk memfasilitasi warga binaan yang ingin menyalurkan hak suara di pilkada serentak, Heni mengatakan bahwa pihaknya mendirikan 66 tempat pemungutan suara (TPS) khusus di lapas dan rutan di seluruh Jatim. "Paling banyak TPS-nya di Lapas Malang dan Lapas Surabaya," katanya.