Ayah Tuduh Dokter Sebabkan Overdosis hingga Anaknya Meninggal, RSUD Soewandhie Angkat Bicara!

Ayah pasien WM dan dr. Angela Puspita
Sumber :
  • Istimewa

Surabaya, VIVA – Peristiwa menghebohkan terjadi di RSUD dr. Mohamad Soewandhie, Surabaya, saat seorang pria histeris setelah anaknya, pasien berinisial WM, meninggal dunia pada Kamis, 21 November 2024.

Reka Ulang Tenggalamnya Dante Dilakukan Besok, Tamara Tyasmara Datang?

Ayah pasien menuduh dokter yang menangani putrinya telah melakukan kelalaian medis dengan memberikan vitamin B kompleks, yang dianggap sebagai penyebab kematian anaknya.

“Dibunuh, dibunuh,” teriak pria tersebut sambil memegang vitamin B kompleks di tangannya, dilansir dari TikTok @mas_faris_junior.93.

Kenali 5 Tanda Overdosis Gula, Bisa Dilihat dari Bentuk Tubuh dan Kulit

Menanggapi tuduhan ini, dr. Angela Puspita, dokter Instalasi Gawat Darurat (IGD) yang menangani WM, memberikan klarifikasi. Ia menjelaskan bahwa pasien WM datang ke IGD pada pukul 07.00 WIB dengan kondisi demam yang naik turun selama sebulan, disertai mual, muntah, batuk, pilek, diare, dan bibir kering yang merupakan tanda-tanda dehidrasi.

“Pasien WM tiba dalam kondisi dehidrasi. Kami memberikan terapi cairan untuk mencegah dehidrasi, suntikan, dan obat tablet, termasuk satu tablet vitamin B kompleks. Semua tindakan dilakukan atas saran dan pengawasan dokter spesialis anak,” ujar Angela, dilansir TikTok @rsudsoewandhie.

Ahli Hukum Pidana Sebut Tamara Tyasmara Tidak Terbukti Lalai

Roti Tawar 

Photo :
  • istockphoto.com

Dokter Angela juga menyebutkan bahwa keluarga sempat meminta izin untuk memberikan susu dan roti kepada pasien. Namun, perawat menyarankan untuk tidak memberikan roti dan susu karena pasien masih mengalami diare, yang berisiko memperburuk kondisinya. Meski demikian, keluarga tetap memberikan roti dan air mineral kepada WM.

Sekitar 15 menit setelah makan, pasien tiba-tiba mengalami sesak napas. Ketika diperiksa, bibir WM telah membiru, yang merupakan tanda adanya penyumbatan di saluran napas.

Angela segera melakukan tindakan darurat dengan menepuk punggung pasien, yang kemudian memuntahkan butiran roti berwarna cokelat dengan bau susu.

Pasien kemudian mengalami kejang dan henti jantung. Meski tim medis telah berusaha maksimal untuk menyelamatkan nyawa WM, namun pasien tidak tertolong.

Kejadian ini menjadi perhatian publik setelah video ayah WM yang berteriak histeris viral di media sosial. Sementara itu, pihak RSUD dr. Mohamad Soewandhie menyatakan bahwa semua tindakan medis yang dilakukan terhadap pasien WM sudah sesuai dengan prosedur dan standar penanganan medis.

Hingga berita ini diturunkan, keluarga WM belum memberikan keterangan lebih lanjut terkait peristiwa tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya