Mengenalkan Perkebunan Sejak Dini: Edukatif untuk Masa Depan yang Berkelanjutan

Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Perkebunan, Heru Tri Widarto
Sumber :
  • Kementan

VIVA – Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan lakukan edukasi tentang pengenalan komoditas pertanian ke sekolah dengan tajuk Perkebunan Goes to School. Perkebunan Goes To School kali ini merupakan kali kedua yang bertempat di SD Cipocok Jaya 1, Kota Serang, Banten (22/11). Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada siswa tentang pentingnya sektor pertanian khususnya perkebunan bagi perekonomian Indonesia serta mengenalkan berbagai jenis tanaman perkebunan yang memiliki manfaat besar bagi masyarakat.

Dedi Mulyadi Menanam Padi Usai Unggul di Pilgub Jabar Versi Hitung Cepat

Hadir secara langsung, Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Perkebunan, Heru Tri Widarto yang menekankan pentingnya pengetahuan dasar mengenai pertanian dan perkebunan bagi generasi muda.

"Kami berharap melalui kegiatan ini, anak-anak dapat memahami lebih dalam mengenai pentingnya sektor perkebunan, serta bagaimana sektor ini berperan dalam menciptakan lapangan kerja dan mendukung ketahanan pangan," ujar Heru.

Tameng Ubah Desa di Malang Ini Jadi Pusat Hortikultura Modern

Heru juga menyampaikan Direktorat Jenderal Perkebunan mempunyai tugas untuk merumuskan, melaksanakan kebijakan, dan standarisasi teknis di bidang perkebunan. Peran Direktorat Jenderal Perkebunan salah satunya menginformasikan dan mensosialisasikan program, kebijakan, kegiatan-kegiatan Ditjen Perkebunan atau Kementerian Pertanian, maupun pengembangan komoditas perkebunan baik dari hulu hingga hilir, sekaligus capaian hasil kinerja positif atau pembangunan perkebunan lainnya. Pada umumnya, di mata masyarakat berkebun identik dengan menanam sayuran dan buah-buahan, seperti pakcoy, tomat, cabai, dan tanaman hortikultura
lainnya.

Dijalankan Januari 2025, Anggaran Program Makan Bergizi Gratis Rp 15.000 per Anak

Kegiatan ini melibatkan berbagai aktivitas, seperti sosialisasi tentang komoditas unggulan perkebunan, pengenalan produk olahan dari komoditas perkebunan yang sudah dikenal luas, seperti kelapa sawit, kopi, karet, dan komoditas perkebunan lainnya.

“Melalui kegiatan Perkebunan Goes To School ini, kami memberikan edukasi tentang apa itu komoditas perkebunan. Komoditas perkebunan terdiri dari tanaman semusim (pala, lada, cengkeh, vanili, kapas, serai wangi, tembakau, tebu, dan lainnya), sedangkan tanaman tahunan (kelapa sawit, kelapa, karet, kopi, kakao, teh, jambu mete, sagu, dan lainnya),” tambah Heru.

Menurut Heru, Perkebunan Goes To School juga bertujuan membangkitkan minat untuk menjadi Pekebun Milenial atau menekuni bidang usaha perkebunan di masa yang akan datang. Selain itu sekaligus memberikan kemudahan bagi generasi muda dalam memperoleh informasi terkait perkebunan.

Dikatakan Heru kegiatan Perkebunan Goes to School juga diharapkan dapat membangun kesadaran sejak dini mengenai pentingnya sektor perkebunan, serta mendorong generasi muda untuk ikut berkontribusi dalam mengembangkan sektor ini di masa depan.

Pada kesempatan itu juga, Kepala Sekolah Dasar Negeri Cipocok Jaya 1, Kota Serang, Banten, Ngatiyah mengapresiasi dan mengucapkan rasa terima kasih kepada Ditjen Perkebunan, Kementerian Pertanian karena sekolahnya telah dipilih menjadi lokasi kegiatan Perkebunan Goes To School, dan anak-anak dapat teredukasi serta lebih mengenal komoditas pertanian termasuk perkebunan.

Lebih lanjut, Heru berharap melalui kegiatan ini generasi muda mendapatkan pengetahuan tentang komoditas perkebunan sejak dini serta memberikan pemahaman bahwa perkebunan itu baik, dan ramah lingkungan. Selain itu, dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lainnya untuk lebih mengenalkan sektor perkebunan kepada siswa-siswi mereka, sebagai langkah awal dalam membangun kesadaran tentang pentingnya keberagaman komoditas perkebunan Indonesia.

“Perkebunan Goes To School diharapkan memberikan memori indah dan pengalaman yang menyenangkan bagi generasi muda serta tumbuhnya kecintaan generasi muda atau pelajar terhadap komoditas perkebunan sejak dini,” harap Heru.

Sekaligus pada kegiatan ini juga diberikan kudapan bergizi seperti cokelat, susu, roti, dan telur, dan makan siang berupa lauk pauk bergizi. Hal ini sejalan dengan Program Presiden Prabowo, Makan Bergizi, dan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman. Mentan Amran beberapa waktu lalu menyampaikan bahwa akan mendukung program makan bergizi gratis di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. "Makan bergizi gratis bagus banget programnya dan Kementerian Pertanian (Kementan) harus mengambil peran."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya