Dispar Bali Lakukan Sidak di Desa Wisata Kertha Gosa

Monumen Ida Dewa Agung Jambe di Daerah wisata terbuka Kertha Gosa Klungkung, Bali
Sumber :
  • VIVA.co.id/Maha Liarosh (Bali)

Bali, VIVA – Destinasi pariwisata terbuka Kertha Gosa di Kabupaten Klungkung menjadi salah satu lokasi yang digunakan untuk memantau atau mengecek Pungutan Wisatawan Asing (PWA) oleh tim dari Dinas Pariwisata Provinsi Bali pada Rabu, 20 November 2024.

Masyarakat Bali Mulai Lirik Motor Listrik Honda EM1

Kerta Gosa menjadi destinasi favorit wisatawan mancanegara yang berada di wilayah Timur Pulau Bali. Jumlah kunjungan rata-rata di Kerta Gosa mencapai 500-750 orang per hari.

Dalam pengecekan sekaligus sosialisasi PWA ini, Dinas Pariwisata melibatkan tim Satpol PP Provinsi Bali dan Klungkung, Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) dan Dinas Pariwisata Kabupaten Klungkung.

Bukan BeAT atau Vario, Ini Motor Honda Paling Laris di Bali

Kadis Pariwisata Provinsi Bali Cokorda Bagus Pemayun mengatakan, monitoring dan evaluasi dilakukan untuk memastikan wisatawan asing sudah membayar retribusi Levi sebesar Rp150.000 per orang.

"Karena pembayaran ini harus berupa cashless maka kita pastikan informasi ini sampai kepada wisatawan, bahwa pembayaran melalui aplikasi lovebali," kata Cok Bagus Pemayun di Klungkung, Rabu, 20 November 2024.

Kertha Gosa Destinasi Favorit Turis Asing di Timur Bali, Kunjungan Wisman Capai 750 Orang Per Hari

Secara random, jumlah wisman yang dilakukan pengecekan sebanyak 36 orang. Dari data yang ada, lebih dari 90% telah melakukan pembayaran PWA melalui aplikasi. Mereka sudah mengantongi voucher pembayaran.

7 orang wisman diketahui belum membayar PWA dan disarankan langsung membayar di lokasi melalui aplikasi lovebali. Dari tujuh wisman yang belum membayar 5 orang menginap di kawasan Ubud dan 2 orang di sebuah private vila di Sanur, Denpasar.

"Yang belum membayar kita dorong untuk membayar melalui aplikasi lovebali, kalau yang sudah membayar harus diperlihatkan barcode nya untuk kita cek," kata Cok Bagus.

Fakta lain yang ditemukan dalam pemeriksaan itu adanya sejumlah pemandu wisata justru tidak mengetahui bahwa tamu yang mereka bawa telah melakukan pembayaran dengan bukti voucher Levy.

Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Provinsi Bali yang diwakili bidang Litbang I Gusti Lanang Oka mengusulkan, pengecekan PWA juga bisa disiapkan dalam bentuk screening di obyek-obyek wisata. 

"Seperti yang ada di airport misalnya, screening juga bisa disiapkan di obyek wisata seperti alat screening peduli lindungi pada saat pandemi beberapa tahun lalu," kata Gusti Lanang Oka.

Kemeriahan perayaan Halloween di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali

Photo :
  • VIVA.co.id/Maha Liarosh (Bali)

Ia mengatakan, sejak Perda PWA mulai berjalan pada Februari 2024, travel agent memberikan pembekalan kepada pramuwisata untuk turut mensosialisasikan Perda No. 6 Tahun 2023.

"Dengan ada screening di tempat wisata akan memudahkan siapa yang belum bayar dan sudah bayar PWA, kalau belum bayar, tidak diizinkan masuk ke obyek wisata," kata Lanang Oka.

Sementara, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Klungkung Ni Made Sulistiawati mengatakan, kunjungan ke obyek wisata Kerta Gosa didominasi wisatawan asing. Dirinya menekankan, petugas obyek wisata telah diberikan pemahaman untuk menyampaikan ketentuan pungutan wisatawan asing tersebut.

"Melalui petugas retribusi di Kerta Gosa selalu menyampaikan ketentuan untuk wisman membayar PWA, itu selalu disampaikan oleh petugas kami," kata Ni Made Sulistiawati. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya