Capim Agus: Jika Terpilih Jadi Pimpinan KPK, Saya tidak Fokus pada OTT

Gedung KPK (Foto Ilustrasi)
Sumber :
  • KPK.go.id

Jakarta, VIVA - Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Agus Joko Pramono mengaku tidak akan fokus ke dalam operasi tangkap tangan (OTT) jika terpilih menjadi Pimpinan KPK. Justru, Dia memilih konsentrasi dalam case building alias membangun kasus secara menyeluruh.

Diperiksa 8 Jam di KPK, Anggota DPR Maria Lestari Klaim Tak Ada Sangkut Paut dengan Hasto

“Saya akan berkonsentrasi pada case building. Kalau ada OTT, itu bonus. Saya tidak akan pernah merencanakan OTT,” kata Agus saat mengikuti uji kelayakan dan kepatutan di Komisi III DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Selasa, 19 November 2024.

Gedung KPK (Foto Ilustrasi)

Photo :
  • KPK.go.id
KPK Tahan 2 Tersangka Kasus Korupsi di Pemkot Semarang, tapi Mba Ita dan Suaminya Belum

Di eranya nanti, kata dia, kegiatan OTT baru dilakukan jika bukti yang dibutuhkan hampir lengkap atau penyelidikan minimal mencapai 80 persen.

“Seandainya case penyelidikan ini sudah 80 persen atau lebih untuk dapat membuktikan, maka silakan lakukan OTT. Tapi seandainya di awal case penyelidikan OTT, justru akan mengecilkan case building yang sedang dibuat. Karena kita tidak mempunyai data yang cukup untuk mentersangkakan orang, kecuali nilai suapnya saja,” kata Agus.

Wali Kota Semarang Mba Ita dan Suaminya Tidak Penuhi Panggilan KPK, Begini Alasannya

Agus menyebut, OTT yang dilakukan di awal penyelidikan acap kali cuma menghasilkan penindakan terhadap nilai suap saja, tanpa membongkar akar permasalahan yang lebih besar. Menurut dia, penting sekali mengarahkan sumber daya penyelidik dan penyidik untuk menuntaskan perkara-perkara besar. 

Agus membandingkan pengalamannya sebagai Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Menurutnya, BPK menerbitkan lebih dari seribu laporan audit setiap tahun yang berisi berbagai temuan potensi pelanggaran hukum.

“BPK setahun menerbitkan 1.162 laporan, yang di dalam semuanya isinya gejala atau indikasi masalah. Saya rasa 116 Penyidik dan Penyelidik KPK kalau berkonsentrasi pada kasus-kasus besar dalam laporan itu, hasilnya akan lebih optimal,” imbuhnya.

Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika di KPK

KPK Sita 6 Apartemen Dirut Nonaktif Taspen, Total Nilainya Rp 20 Miliar

Adapun penyitaan itu terkait kasus dugaan korupsi berupa investasi fiktif di PT Taspen (Persero).

img_title
VIVA.co.id
18 Januari 2025