Runtuhkan EgoSystem, LAN Ciptakan Learning Ecosystem untuk ASN Profesional

Learning Ecosystem
Sumber :
  • Istimewa

VIVA –  Pemerintah dihadapkan pada tantangan global megatrend 2050 yang tentu membutuhkan cara dan strategi baru untuk menyiapkan Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan kompetensi-kompetensi baru yang sesuai dengan kemajuan teknologi informasi.

Basuki Ungkap Arahan Prabowo soal IKN: 2025 ASN Pindah, 2028 Penyelesaian Kantor DPR hingga MA

Namun pada kenyataannya pengembangan kompetensi saat ini masih belum optimal, hal ini dikarenakan setiap instansi pemerintah masih melakukannya secara sendiri-sendiri atau fragmented sehingga hal ini menciptakan adanya egosystem di setiap instansi pemerintah.

Oleh karenanya, kita membutuhkan adanya sebuah terobosan baru yang berfokus pada kolaborasi pembelajaran yang terintegrasi dengan membuat sebuah ecosystem pembelajaran bagi pengembangan kompetensi ASN.

Kawal Pilkada Serentak 2024, Wamendagri Bima Sampaikan Komitmen Kemendagri Jaga Netralitas ASN

Hal ini diungkapkan Pelaksana Tugas Kepala (Plt.) Lembaga Administrasi Negara (LAN), Dr. Muhammad Taufiq, DEA, saat memberikan sambutan dan laporan kegiatan National Future Learning Forum (NFLF) 2024 yang diselenggarakan di Auditorium Makarti Bhakti Nagari, ASN Corporate University, Senin (18/11).

Lebih jauh Muhammad Taufiq menjelaskan, melalui Learning Ecosystem ini, pengembangan kompetensi ini akan dilakukan secara kolaboratif dan terintegrasi serta berorientasi pada pembelajaran yang mampu memacu untuk melakukan inovasi.

Putusan MK soal Hukuman bagi Aparat Tak Netral dalam Pilkada Kurang Berefek Jera, Kata Akademisi

Ekosistem pembelajaran ini juga akan lebih berfokus pada learner untuk dapat mengembangkan desain pembelajaran dan konten-konten pembelajaran sesuai dengan kebutuhannya.

Learning Ecosystem

Photo :
  • Istimewa

“UU ASN telah menegaskan untuk setiap ASN memiliki kewajiban untuk mengembangkan kompetensi melalui pembelajaran yang kolaboratif dengan mengintegrasikan penyedia program-program pengembangan kompetensi  baik sektor pemerintah dan swasta untuk menciptakan platform ekosistem digital pengembangan kompetensi”, tambahnya.

Ke depan LAN akan berkolaborasi dan memperluas ekosistem pembelajaran mulai dari sisi provider yaitu penyedia pengembangan kompetensi baik dari sektor pemerintah maupun swasta, dari sisi user yaitu memberikan akses one stop service melalui platform pembelajaran, dan terakhir dari sisi enabler.

“Tahun depan LAN juga akan menyelenggarakan National Coach Network dimana para alumni Pelatihan Kepemimpinan Nasional tingkat I dan tingkat II serta para pimpinan korporasi untuk menjadi coach bagi para ASN dalam menghadapi tantangan 2050 dengan penuh optimis” tutupnya.

Menyikapi hal tersebut, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Rini Widyantini, S.H., MPM. mengapresiasi LAN yang telah berkolaborasi lintas sektor untuk mengembangkan sistem pembelajaran yang terintegrasi dalam rangka mengakselerasi dan meningkatkan kapasitas ASN di tanah air.

Melalui kegiatan NFLF ini ia berharap LAN dapat merancang tata kelola pembelajaran yang inovatif dan berbasis teknologi untuk pencapaian program prioritas pembangunan nasional, selain itu, pembelajaran ini mampu membentuk karakter dan budaya kerja ASN yang unggul produktif, profesional, dan berintegritas.

“Forum ini dapat memperkuat dan menginisiasi program percontohan kolaborasi lintas sektor untuk membangun ekosistem pembelajaran yang inklusif dan berkelanjutan yang dapat diakses oleh ASN sampai di daerah terpencil,” harapnya.

Dalam kesempatan tersebut, LAN juga memberikan apresiasi berupa penyerahan Piagam Apreasiasi kepada lima instansi yang ditetapkan sebagai Center of Excellence. Penetapan ini merupakan “kick off” tata kelola center of excellence yang juga merupakan bagian dari ekosistem pengembangan kompetensi ASN.

Pusat unggulan ini akan menjadi leading agency dalam membina substansi teknis dalam rangka pemenuhan Kompetensi Jabatan dan prioritas nasional di bidangnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya