Curhat Cak Imin Diomelin Istri: Apa Gunanya Jadi Menteri Kalau Enggak Bisa Atasi Judi Online?

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar (Cak Imin)
Sumber :
  • ANTARA

Jakarta, VIVA - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengaku kerap diomeli sang istri buntut kasus judi online atau judol. Kata Cak Imin, istrinya menyinggung jabatan menteri yang diembannya.

Terpopuler: Keberuntungan Shio Tikus di 2025, hingga Bisnis Zodiak Sagitarius Berkembang Pesat

"Saya sendiri kalau pulang kerja, istri saya marah-marah terus. Apa gunanya kamu jadi menteri kalau judi online enggak bisa diatasi?" kata Cak Imin di RSCM, Jakarta, Jumat, 15 November 2024.

Omelan sang istri, diakui Cak Imin membuatnya terus berpikir untuk mencari jalan keluar terkait kasus judol di Indonesia. 

Uhamka Jadi Penutup Rangkaian Kegiatan Keluarga Muda Berdaya Kemenpora Tahun 2024

Di sisi lain, Cak Imin menjelaskan, para pecandu judol mengalami kondisi yang memprihatinkan. Dia pun mendorong pemerintah untuk memberikan pertolongan dan rehabilitasi.

"Para pecandu judi online juga mengalami kondisi yang memprihatinkan. Perilakunya kemudian kehidupannya hancur dan negara harus melakukan langkah-langkah pertolongan dan rehabilitasi," ujarnya.

Misi Penting Perangi Judi Online, Kemenpora Gelar Forum Pemimpin Muda Kegiatan Klub Berkawan

Ilustrasi Judi Online

Photo :
  • https://freerangestock.com/

8,8 Juta orang main judol

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) RI, Budi Gunawan alias BG mengungkapkan ada 8,8 juta orang bermain judol sepanjang tahun 2024. Ia mengaku dapat data tersebut dari intelijen ekonomi.

"Kalau dari data judi online dari intelijen ekonomi itu di tahun 2024 sebanyak 8,8 juta pemain," ujar BG di Jakarta Timur, Kamis, 14 November 2024.

Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) itu menambahkan 80 persen dari 8,8 juta itu adalah masyarakat dari ekonomi kelas bawah serta anak-anak muda Indonesia.

"80 persen adalah masyarakat bawah dan menyasar ke anak-anak muda," tutur BG.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya