Polda NTT Diminta Dirikan Posko Trauma Healing untuk Anak Pengungsi Erupsi Lewotobi
- VIVA.co.id/Foe Peace Simbolon
Jakarta, VIVA - Bantuan berupa makanan hingga kebutuhan anak-anak terus diberikan ke korban bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur (NTT). Selain memberi bantuan, Ketua Umum (Ketum) Bhayangkari, Juliati Sigit Prabowo juga meninjau langsung posko pengungsian.
Adapun, bantuan yang diserahkan di antaranya selimut, sarung, handuk, kaus dan celana dewasa, daster, pakaian dalam pria dan wanita, baju anak, popok, susu bubuk, tas dan alat sekolah, hingga obat-obatan sebanyak 29 koli.
Lalu, ada juga mainan yang diberikan. Juliati juga menghibur anak-anak di posko pengungsian. Juliati nampak menghibur anak-anak sambil berbincang didalam tenda pengungsian.
“Anak-anak perlu dihibur dan diajak bermain agar riang gembira. Jangan sampai, psikologis anak-anak mengalami trauma berkepanjangan dengan adanya bencana erupsi,” ujar dia melalui keterangannya pada Jumat, 15 November 2024.
- VIVA.co.id/Foe Peace Simbolon
Juliati pun meninjau posko kesehatan dan berbicara dengan petugas. Dia pun memberi support kepada para petugas yang dengan ikhlas serta penuh semangat membantu para pengungsi di posko yang digelar terpal.
“Kita semua harus memberikan dukungan baik moril maupun materil kepada saudara-saudara kita yang sedang dilanda bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, NTT. Dengan harapan semoga bencana ini cepat berlalu sehingga saudara-saudara kita di sana bisa beraktivitas kembali,” katanya.
Dirinya pun menyerukan kepada jajaran Polda Nusa Tenggara Timur (NTT), termasuk Unit PPA serta Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokes) agar mendirikan posko khusus memberikan trauma healing kepada anak-anak.
“Kita harus memperhatikan kondisi psikologis anak-anak di tempat pengungsian, tanpa mengabaikan pengungsi lainnya. Jadi, jajaran Polda NTT serta Unit PPA dan Biddokes all out,” katanya.
BNPB Tak Gunakan Fasilitas Sekolah untuk Tempat Pengungsian Terdampak Gunung Ibu
BNPB menegaskan tidak menggunakan fasilitas sekolah untuk menjadi tempat pengungsian sementara bagi masyarakat terdampak erupsi Gunung Ibu di Halmahera Barat.
