Strategi Wahono untuk Wujudkan Keberlanjutan Pembangunan di Bojonegoro

Cabup Bojonegoro Setyo Wahono.
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta, VIVA – Calon Bupati Bojonegoro nomor urut 2 Setyo Wahono mengungkapkan strategi jangka panjang untuk mewujudkan keberlanjutan pembangunan Bojonegoro, setelah sumber minyak dan gas (migas) habis dieksploitasi.

Kementerian Agama Raih Predikat 'Sangat Baik' dalam Indeks Perencanaan Pembangunan Nasional 2024

Menurut Wahono, strategi itu berupa program Dana Abadi Migas. “Agar Bojonegoro tidak jatuh miskin lagi pada saat migas habis, maka kami berkomitmen akan membentuk Dana Abadi Migas,” ujarnya, Kamis, 14 November 2024.

Wahono menjelaskan, program ini bertujuan untuk mengelola hasil keuntungan sektor migas yang melimpah di Bojonegoro. Jangka panjangnya, menurut dia, biaya berbagai kebutuhan pembangunan tidak harus selalu mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Bamsoet Dorong Kadin Jadi Kekuatan Ekonomi yang Sejajar dengan Politik, Begini Caranya

Ilustrasi pemilu.

Photo :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi

Wahono memaparkan, saat ini pendapatan Kabupaten Bojonegoro 64 persen berasal dari Dana Bagi Hasil (DBH) Migas yang diterima dari pemerintah pusat. Sedangkan APBD Bojonegoro sangat bergantung dari pendapatan DBH Migas. 

Jurus Misbakhun Bimbing Kepala Desa Kelola Dana Desa

Sementara migas merupakan sumber daya tak terbaharukan yang dimiliki kabupaten berjuluk bumi Angling Dharma ini. Karena itu, dia bersama calon wakil bupati (cawagub) Nurul Azizah menyiapkan strategi kebijakan jangka panjang agar Bojonegoro tetap dapat melakukan pembangunan berkelanjutan meskipun sumber migas telah habis.

“Pembentukan Dana Abadi Migas ini agar pendapatan dari migas tidak hanya dirasakan oleh masyarakat sekarang, tetapi juga bisa dinikmati oleh generasi yang akan datang,” ucap Wahono. 

Sebagian pendapatan dari DBH Migas yang diterima Bojonegoro, nantinya akan ditabung. Dana ini untuk pembangunan kualitas SDM lintas generasi Bojonegoro, yaitu untuk pemberian beasiswa berkelanjutan, khususnya kepada para pelajar di Bojonegoro.

"Ini untuk menjaga keberlanjutan pembangunan daerah pasca migas turun atau habis. Melalui cara ini, kita ingin keberadaan migas bisa menjadi berkah, bukan kutukan," kata putra daerah dari Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo ini.

Wahono menegaskan, nantinya Dana Abadi Migas akan dikelola secara terbuka, transparan dan akuntabel. Masyarakat bisa dengan mudah mengakses pengembangan Dana Abadi Migas secara realtime pada sistem informasi yang disediakan. 

"Mulai dari dana digunakan untuk apa saja, diinvestasikan ke mana saja, semua terbuka dan transparan," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya