Budi Gunawan Sebut Kerjasama Prabowo-Xi Jinping Tak Berdampak ke Laut Natuna Utara
- VIVA.co.id/Edwin Firdaus
Jakarta, VIVA - Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) RI, Budi Gunawan alias BG menegaskan kesepakatan kerja sama antara Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden China Xi Jinping tak berpengaruh pada kedaulatan RI di Laut Natuna Utara.
"Sebagaimana yang sudah dijelaskan oleh Kementerian Luar Negeri bahwa kerja sama Indonesia dan China sebagaimana telah disepakati bersama tidak akan berdampak pada kedaulatan. Dan, yurisdiksi kita terutama di Laut Natuna Utara sebagaimana yang diisukan itu," kata BG di Jakarta Timur, Kamis, 14 November 2024.
Dia menambahkan seluruh kepentingan negara sudah diatur sesuai dengan Undang-undang (UU) dari masing-masing negara. Pun, ia menuturkan Indonesia dan China sama-sama menghormati aturan negara masing-masing. Kerja sama ini tentu tujuannya saling menguntungkan di berbagai bidang.
"Karena semuanya dilaksanakan dengan sesuai ketentuan UU dan peraturan negara masing-masing. Artinya Indonesia selama ini kita tetap berpedoman pada UU nomor 17 tahun 1985 yang merupakan ratifikasi dari UNCLOS 1982 dengan aturan turunannya," kata mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) itu.
Dia menilai, kesepakatan ini merupakan langkah strategis Prabowo dalam menjaga kawasan ASEAN.
"Kestabilan kerja sama keamanan dengan membentuk joint operation jadi tidak saling curiga, tetapi kerja sama dalam rangka mengikat semua pihak," lanjut BG.
"Dan, titik tekannya kemarin lebih banyak di bidang ekonomi khususnya di bidang perikanan konservasi perikanan," ujarnya.
Sebagai informasi, Presiden China Xi Jinping mengadakan pembicaraan dengan Presiden Prabowo di Beijing, pada Sabtu, 9 November 2024.
Keduanya membuat pernyataan bersama untuk terus bekerja sama dan terus mempromosikan peningkatan diri, solidaritas, dan kerja sama yang saling menguntungkan di antara negara-negara berkembang utama.
Xi mencatat Prabowo mengunjungi China dalam perjalanan luar negeri pertamanya tepat setelah ia terpilih pada bulan Maret dalam Pemilu di Indonesia.
"Prabowo memilih Tiongkok sebagai negara pertama yang dikunjunginya setelah menjabat, yang menunjukkan betapa pentingnya ia dalam mengembangkan hubungan dengan Tiongkok dan menunjukkan tingkat tinggi dan sifat strategis hubungan Tiongkok-Indonesia," bunyi keterangan yang dikutip dari Xinhua, Senin, 11 November 2024.