Temuan DPR Usai Sidak Rutan Salemba Buntut 7 Tahanan Kabur: 100 Persen Over Capacity
- VIVA/Zendy Pradana
Jakarta, VIVA – Ketua Komisi XIII DPR RI, Willy Aditya mengatakan bahwa Rutan Kelas I Salemba ini dalam kondisi kelebihan muatan atau overcapacity. Dia menyebut kondisi Rutan Salemba 100 persen kelebihan muatan.
"Kalau overcapacity udah pasti, ini 100% overcapacity. Tapi kita enggak ingin masuk ke ranah itu. Kalau itu sudah pasti, bahkan rasio petugas keamanannya dengan yang dijaga 1:160. Kapasitasnya ini 1.500, tapi ini hampir 3.000," ujar Willy Aditya di Rutan Salemba, Jakarta Pusat pada Kamis, 14 November 2024.
Politikus Partai NasDem itu menyebut, Rutan Salemba memiliki perbedaan bangunan dengan yang lainnya. Dia akan lebih jauh mengecek SOP Rutan Salemba setelah adanya peristiwa kaburnya tujuh tahanan.
"Nah itu kita dalami, itu menjadi materi muatan, SOP-nya, kan ada SOP ya termasuk tadi cuti, SOP CCTV, SOP pengecekan, banyak hal, itu yang akan kita dalami. Karena waktu terbatas, baru sifatnya cek spot," sebut Willy.
Willy menjelaskan DPR telah mendapatkan beberapa temuan ketika melakukan sidak ke Rutan Salemba, salah satunya beberapa CCTV tidak berfungsi dengan baik.
"Kita juga mendapat laporan beberapa CCTV itu tidak aktif, apalagi yang di belakang tempat cabutnya itu," kata Willy.
Namun begitu, DPR sudah melakukan pertemuan atau menggelar rapat dengan pihak Rutan Salemba hari ini.
"Tadi kami sudah melakukan rapat dulu dengan pihak lapas, kebetulan ada Plt Dirjen Pak Ambeg, ada Plh Salemba Pak Aris. Karena (kepala) rutannya sedang di-off-kan, untuk diperiksa oleh pihak lapas sendiri untuk kemudian didalami beberapa hal," ujar Willy.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Rutan Kelas I Jakarta Pusat, Agung Nurbani mengatakan tujuh tahanan dan narapidana yang kabur dari Rutan Salemba, Jakarta Pusat, turut membobol jendela kamar di dalam Rutan.
Tujuh tahanan itu merupakan tahanan dan narapidana dari kasus narkotika. Mereka kabur pada Selasa, 12 November 2024 dini hari.
"Tujuh Tahanan dan Narapidana kasus narkoba tersebut diduga melarikan diri dengan cara menjebol teralis kamar," ujar Agung Nurbani dalam keterangan tertulisnya pada Selasa, 12 November.
Agung mengatakan bahwa saat ini Rutan Salemba langsung melakukan pengecekan kamar dan penyisiran sekitar area Rutan.
"Kepala Rutan Jakarta Pusat juga sudah melaporkannya kepada Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta, dan kepolisian setempat," kata Agung.
Dia pun menyebut saat ini pihaknya tengah melakukan pengejaran terhadap tujuh tahanan dan narapidana tersebut.
"Jajaran Rutan Jakarta Pusat bersama Ditjenpas siap bersinergi dengan Aparat Penegak Hukum lain untuk menginvestigasi kasus ini, termasuk meminta keterangan petugas," ucap dia.
Agung menyebutkan, Rutan Salemba bersama jajarannya dan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan melakukan kerja sama untuk melakukan pengecekan. Hal itu dilakukan untuk memastikan keamanan dan keselamatan.
"Mohon dukungan masyarakat untuk terus memberikan informasi dan masukan untuk memperbaiki pelayanan publik," bebernya.