Ada 37 TPS Pilkada 2024 Terdampak Imbas Erupsi Gunung Lewotobi di Flores Timur

Ilustrasi pemungutan suara di TPS
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta, VIVA – Komisi Pemilihan Umum mengatakan, sebanyak 37 tempat pemungutan suara atau TPS untuk pilkada serentak di Nusa Tenggara Timur, NTT, terdampak imbas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur.

Tim Pramono-Rano Siapkan Saksi Berlapis Awasi Hari Pencoblosan 27 November 2024

“Berkait dengan dampak dari Gunung Lewotobi di Flores Timur, NTT yang sebagaimana kita tahu, ada sekitar 37 TPS terdampak. 29 di antaranya sudah pasti pemilihnya terdampak, itu sekitar 13 ribuan pemilih,” kata Ketua KPU RI, Mochammad Afifudin, dikutip Kamis, 14 November 2024.

Dia menjelaskan, KPU telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk terus memantau perkembangan. Apakah ada kemungkinan dengan pemilih yang pindah, relokasi, termasuk pindah mandiri di sana.

KPU Targetkan Partisipasi Pemilih Pilkada Serentak 2024 Capai 82 Persen

Petugas sedang mengamati erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dari Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki di Wulanggitang, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Kamis, 7 November 2024.

Photo :
  • ANTARA/Sean Filo Muhamad

“Termasuk yang pindah mandiri, tidak direlokasi sehingga data-data kependudukannya kalau hilang kemudian bisa diperbarui, dan ketika hari pemungutan suara itu masih bisa melakukan hak pilih,” jelasnya.

PDIP Yakin TNI-Polri hingga KPU Sukseskan Pilkada Jatim agar Jujur dan Demokratis

Lebih lanjut, Afif menyebut laporan paling lambat akan ditunggu sampai 20 November 2024. Sehingga, 7 hari sebelum hari pencoblosan pihaknya akan menyiapkan langkah-langkah pemilihan di daerah yang terdampak tersebut.

“Kami belum bisa sampaikan sekarang seperti apa. Intinya kami menyiapkan langkah-langkah extraordinary untuk memfasilitasi, melayani pemilih menggunakan hak pilih di saat 27 November,” ungkap dia.

Untuk diketahui, Gunung Lewotobi Laki-laki memuntahkan guguran lava pijar dalam erupsi yang terjadi pada Sabtu pagi, 9 November 2024 sekitar pukul 04.40 Wita. Gunung aktif tersebut diketahui terletak di di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Guguran lava pijar itu terpantau di Pos Pengungsian Mandiri Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, NTT. Jarak antara lokasi pengamatan dengan puncak gunung sekitar 10 km ke arah Utara.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya