Uji Coba Makan Bergizi Gratis di DIY Libatkan 2000 Siswa

Uji coba makan bergizi gratis di SD Muhammadiyah 1 Ambarketawang
Sumber :
  • VIVA.co.id/Cahyo Edi (Yogyakarta)

Sleman, VIVA – Program makan bergizi gratis (MBG) terus diujicobakan di sejumlah daerah di Indonesia. Di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) uji coba MBG ini dilakukan di Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Wamen BUMN Beberkan 4 Program Prioritas Prabowo yang Bakal Diakselerasi di 2025

Uji coba MBG di DIY ini rencananya akan dilakukan selama tiga bulan. Ada 2000 pelajar tingkat PAUD, TK dan SD di Kabupaten Sleman dan Bantul yang akan menjadi penerima program ini.

Uji coba MBG di DIY ini diinisiasi oleh PT. Sarihusada Generasi Mahardika (SGM) dan Indonesia Food Security Review (IFSR). Program ini juga didukung oleh Yayasan Pembangunan Citra Insan Indonesia (YPCII) dan UMB Boga. 

Peran Maksimal APBN Dukung Program Prioritas Prabowo

Peluncuran program MBG di DIY dengan tajuk 'Makan Bergizi Generasi Maju' ini dilakukan di SD Muhammadiyah Ambarketawang, Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman, Rabu (13/11). Dalam program MBG ini satu siswa mendapatkan satu porsi makanan berisikan nasi, daging sapi, tempe, sayur dan buah.

Ujicoba Makan Bergizi Gratis di SD Muhammadiyah 1 Ambarketawang

Photo :
  • VIVA.co.id/Cahyo Edi (Yogyakarta)
Hilirisasi Dorong Peningkatan Investasi dan Perluasan Lapangan Kerja

Selain mendapatkan satu porsi makan, para siswa juga diberi segelas susu setiap harinya. Susu yang diberikan ini bukanlah susu kemasan namun segelas susu dengan gelas berbahan stainless steel sehingga bisa dicuci dan digunakan ulang.

Guru SD Muhammadiyah 1 Ambarketawang Ayi Suryatiani mengatakan banyak manfaat yang diterima oleh siswa, orangtua maupun guru dengan adanya program MBG ini. 

"Untuk siswa, sangat bermanfaat. Mereka mendapatkan asupan makanan bergizi yang lengkap melalui program ini," ucap Ayi.

Sementara itu Kepala Deputi Pengawasan dan Pemantauan Badan Gizi Nasional Mayjen (Purn) Dadang Hendrayudha menyebut program MBG bertema Makan Bergizi Generasi Maju ini menjadi masukan bagi pemerintah sebelum mengadakan program MBG.

Dadang meminta hasil evaluasi dan monitoring ujicoba program MBG di DIY ini bisa disampaikan untuk bahan evaluasi Badan Gizi Nasional. Dadang menyebut ke depan program MBG ini akan melibatkan banyak pihak.

"Program ini akan melibatkan banyak pihak. Program ini juga berpotensi untuk membuka lapangan pekerjaan," ungkap Dadang.

VP General Secretary PT SGM, Vera Galuh Sugianto mengatakan program percontohan yang bertujuan mendukung peningkatan gizi anak-anak yang berkelanjutan itu menyasar 2.000 siswa PAUD, TK dan sekolah dasar di Sleman dan Bantul. 

Kegiatan yang mendapat dukungan dari Badan Gizi Nasional, Pemda DIY serta Pemkab Sleman dan Bantul ini juga diharapkan dapat terlaksana lebih terkoordinasi dan efektif. 

“Program ini telah dicanangkan oleh Presiden Prabowo untuk mempersiapkan generasi yang sehat dan hebat,” kata Vera. 

Untuk menyukseskannya, pemerintah telah memperkenalkan Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi (RAN-PG) 2025-2029. Salah satunya berfokus pada penguatan ketahanan pangan dan gizi melalui program makan gratis bagi anak sekolah.

Uji coba program ini berfokus pada empat pilar utama, yakni  penyediaan makanan bergizi yang dilengkapi dengan susu bubuk fortifikasi. Susu ini memiliki kandungan yang unik karena merupakan kombinasi zat besi dan vitamin C, untuk membantu penyerapan zat besi hingga dua kali lipat.

Adapun yang kedua menyangkut edukasi gizi seimbang dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Sedangkan pilar ketiga memastikan program ini minim sampah karena menggunakan konsep zero waste. 

“Pilar terakhir adalah pengukuran dampak sosio-ekonomi bagi masyarakat. Edukasi gizi, PHBS dan pola asuh disampaikan secara menyeluruh dengan melibatkan guru dan orang tua.  Tujuannya untuk menanamkan pemahaman mendalam akan pentingnya kesehatan dan kebersihan sejak dini,” terang Vera.

Direktur Eksekutif Yayasan IFSR, Dewa Made Agung mengatakan, mendukung penuh pelaksanaan uji coba makan bergizi gratis yang melibatkan ribuan siswa di Kabupaten Sleman dan Bantul. 

Dewa menyebut dirinya tidak sabar untuk melihat dampak positif terhadap kegiatan ini dikarenakan program dilaksanakan untuk memenuhi gizi anakh sehingga dapat mewujudkan generasi yang cerdas maju dan unggul. 

“Dampaknya akan sangat positif karena akan membawa perubahan signifikan terhadap kualitas SDM ke depannya,” tutup Dewa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya