Tanya Kasus Tom Lembong ke Jaksa Agung, Nasdem: Apakah itu Orderan?

Thomas Trikasih Lembong (TTL) saat ditangkap Kejaksaan Agung
Sumber :
  • VIVA.co.id/Foe Peace Simbolon

Jakarta, VIVA - Anggota Komisi III DPR RI Fraksi Partai Nasdem, Rudianto Lallo, mempertanyakan langkah Kejaksaan Agung menetapkan eks Menteri Perdagangan, Thomas Trikasih Lembong alias Tom Lembong, sebagai tersangka kasus korupsi impor gula. 

Musnahkan Ratusan Mesin Judi, Polda Sumut Ringkus 685 Tersangka Selama 2024

Menurut Rudi, muncul persepsi di publik kalau kasus tersebut diungkap lantaran ada yang memesan. Sehingga, dibutuhkan penjelasan dari Kejagung secara rinci terkait konstruksi hukumnya. 

"Seperti kasus Tom Lembong tidak ada angin dan hujan, tiba-tiba dinyatakan tersangka tentu menimbulkan persepsi di publik, apakah kasus ini murni penegakan hukum atau orderan? Pesanan?” kata Rudianto, saat rapat kerja dengan Jaksa Agung, ST Burhanuddin, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 13 November 2024.

Hakim Nilai Tuntutan 12 Tahun Penjara buat Harvey Moeis Terlalu Berat, Begini Alasannya

"Karena yang kami takutkan muncul persepsi di publik ini kasus ini pesanan, orderan, menarget orang-orang tertentu, menarget kasus-kasus lama," kata Rudi menambahkan. 

Rudianto menekankan, Kejagung sebagai lembaga penegak hukum di Indonesia harus mengungkap perkara yang kakap.

Kejagung Masih Pikir-pikir Mau Banding Vonis Harvey Moeis yang Cuma 6,5 Tahun

"Sejatinya penegak hukum harus menarget kasus-kasus kelas kakap bukan kasus-kasus kelas teri. Ini banyak tumpuan harapan dari masyarakat," kata Rudianto. 

Selain itu, dia juga meminta Kejagung bersama kepolisian dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk membuat strategi pencegahan korupsi yang baik. 

"Indonesia akan dicatat kalau pejabatnya paling banyak keluar-masuk penjara. Pertanyaan saya sampai kapan pendekatan represif ini dilakukan? Tapi seyogyanya tiga lembaga penegak hukum ini harus punya strategi bagaimana pencegahan pemberantasan korupsi itu," imbuhnya.

Tiga bos smelter jalani sidang vonis kasus korupsi timah

Tiga Bos Smelter Kasus Korupsi Timah Divonis 4-8 Tahun Penjara

Majelis Hakim Pengadilan Tipikor, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, turut membacakan putusan atau vonis kepada tiga petinggi smelter terkait kasus dugaan korupsi pengelola

img_title
VIVA.co.id
23 Desember 2024