Survei LSI Strategi di Pilkada Kutai Timur: Petahana Ardiansyah Ungguli Mantan Wakilnya
- VIVA.co.id/Jhovanda (Kalimantan Timur)
Kutai Timur, VIVA – Kurang dua pekan jelang pemungutan suara pada 27 November 2024, Lembaga survei LSI Strategi merilis hasil survei pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kutai Timur (Kutim). Hasilnya elektabilitas pasangan calon (paslon) nomor urut 2 Ardiansyah Sulaiman - Mahyunadi lebih unggul dari paslon lain.
Survei tingkat elektabilitas dua paslon di Pilkada Kutim dirilis Direktur LSI Strategi Fawzi Rachman di Hotel Horison, Samarinda, Minggu (10/11/2024).
Survei dilakukan dalam periode 25-31 Oktober 2024 dengan melibatkan 600 responden. Metode yang digunakan adalah multi-stage random sampling, dengan margin of error sebesar ±4,1%. Survei ini mencakup semua kecamatan di Kutim hingga pelosok desa. Adapun pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan bantuan aplikasi kuesioner.
“Hasil survei menunjukkan bahwa pasangan Ardiansyah Sulaiman-Mahyunadi memiliki elektabilitas sebesar 45,75%, diikuti oleh Kasmidi Bulang-Kinsu dengan 34,75%. Sebanyak 19,5% responden memilih untuk merahasiakan atau belum menentukan pilihan,” katanya.
Dijelaskan Fawzi, berdasar survei yang dilakukan, masyarakat sangat puas terhadap kinerja Ardiansyah Sulaiman sebagai Bupati Kutim selama ini. Alasan suara unggul Ardiansyah Sulaiman karena keberhasilan program kerja sebesar 45,49%, kinerja memuaskan 32,38%, kepribadian baik 15,57%, kesamaan latar belakang (suku, agama, dan lainnya) 1,23%, lainnya 4,10%, dan tidak tahu/tidak jawab 1,23%.
“Kinerja petahana Ardiansyah Sulaiman berhasil mendapatkan kepercayaan masyarakat, dilihat dari hasil survei dalam elektabilitas para calon yang signifikan dengan beragam alasan,” sebutnya.
Hasil perhitungan itu dapat diperhitungkan sebelumnya lantaran masyarakat Kutim cenderung memilih berdasarkan visi, misi, dan program kerja yang ditawarkan oleh calon. Sebanyak 45,5% responden menganggap bahwa visi, misi, dan program kerja adalah faktor utama dalam memilih calon bupati, diikuti oleh kepribadian calon sebesar 19?n rekam jejak serta prestasi calon sebesar 16,5%.
Fawzi menekankan, faktor program kerja ini menjadi dasar utama bagi pemilih untuk menentukan calon pemimpin yang diharapkan mampu membawa perubahan nyata di Kutim.
“Tentunya masyarakat Kutim ingin sosok pemimpin yang mampu memberikan solusi terhadap segala permasalahan yang ada, terutama di bidang infrastruktur. Berdasar hasil survei, menunjukkan bahwa masyarakat tidak hanya berharap pada janji-janji kampanye, tetapi lebih pada hasil nyata yang telah dirasakan,” tutupnya.