Rumah Dihuni 2 Lansia di Pacitan Hangus Terbakar Disambar Petir, Begini Nasib Keduanya

Rumah yang dihuni dua nenek di Pacitan hangus terbakar tersambar petir
Sumber :
  • tvOne

Pacitan, VIVA – Sebuah rumah di Dusun Krajan, Desa Sanggrahan, Kecamatan Kebonagung,  Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, hangus terbakar tersambar petir.

5 Alasan Mengapa Minyak Goreng Tidak Boleh Dekat dengan Kompor

Rumah yang dihuni dua nenek tersebut hangus terbakar setelah petir diduga menyambar listrik rumah dan dengan cepat membakar bagian rumah tersebut hingga ludes terbakar.

Samsudin, warga setempat, mengatakan rumah yang dihuni dua wanita lanjut usia, Tuginem (76) dan Tukimah (79), kebakaran usai disambar petir. 

Enam Pelajar SMP Negeri 2 Bumiayu Tersambar Petir, Dua Meninggal Dunia

Kejadian tersebut terjadi pada Sabtu, 9 November 2024, sekira pukul 21.00 Wib. Saat kejadian, wilayah tersebut sedang diguyur hujan lebat. "Kemungkinan petir menyambar listrik dan terjadi konsleting yang langsung membakar rumah hingga hangus tak tersisa," kata Samsudin

Menurut Samsudin, rumah mbah Tuginem dan Tukimah merupakan bangunan semi permanen. Sebagian terbuat dari kayu dan beratap asbes. Sehingga  kobaran api cepat merembet hingga seluruh bangunan ludes terbakar.

Pemetaan Lokasi Rawan Banjir, Pemprov Jakarta Koordinasi dengan Daerah Penyangga

Beberapa saat setelah kejadian, warga berupaya memadamkan api, namun karena kibaran api terus membesar dan hanya menggunakan alat seadanya, api pun tak dapat dipadamkan.

"Rumanya itu separuh kayu, bawahnya tembok sedikit (batu sekeret) kemudian atapnya asbes. Warga setempat sudah berusaha memadamkan aapi dengan alat seadanya," ujarnya

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, akan tetapi kerugian di taksir puluhan juta rupiah.

"Alhamdulillah Mbah Tuginem beserta keluarga berhasil selamat. Kondisi seluruh bangunan rumahnya semua hangus terbakar, hanya tersisa pakaian yang digunakan," Kepala Pelaksana BPBD Pacitan, Erwin Andri Atmoko 

Sementara pihak BPBD telah melakukan penanganan kedaruratan terhadap wilayah dampak cuaca buruk tersebut. 

BPBD juga telah bersurat ke BMKG untuk mengetahui apakah wilayah yang ditinggali Tuginem dan keluarga aman atau dapat kembali di bangun rumah di lokasi yang sama atau harus didirikan penangkal petir.  

"Kami telah melakukan penanganan darurat dengan membangun sementara hunian. Melaksanakan kerja bakti bersama warga sekitar untuk membersihkan sisa bangunan yang terbakar," ujar Erwin
 
Untuk sementara penghuni rumah tinggal di rumah saudara terdekat sebagai tempat pengungsian.

BPBD Pacitan mengimbau agar masyarakat selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman bencana pada saat memasuki musim penghujan saat ini. 

Laporan: Agung Wibowo

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya