Muhammadiyah Turun Langsung, Ikhtiar Cegah Kerusakan Lingkungan Dengan Langkah Ini
- MLH PP Muhammadiyah
Pekanbaru, VIVA – Muhammadiyah meminta semua pihak, untuk serius melihat bahwa saat ini kerusakan lingkungan adalah persoalan yang perlu penanganan langsung. Kerusakan lingkungan juga karena ulah manusia itu sendiri. Apalagi di beberap daerah, tidak sedikit hutan justru disulap menjadi lahan-lahan sawit demi keuntungan pribadi.
Bagi Muhammadiyah, persoalan ini berdampak juga pada ekosistem satwa liar yang terancam. Industrialisasi dan perubahan iklim juga saat ini mengkhawatirkan bagi Muhammadiyah. Maka perlu diambil tindakan nyata.
Majelis Lingkungan Hidup atau MLH Pimpinan pusat Muhammadiyah, menilai perlu ada perubahan pola pikir baik dari individu hingga pemerintah untuk keberlanjutan sumber daya alam tersebut.
Sebaga ikhtiar mencegah kerusakan lingkungan yang lebih parah, MLH PP Muhammadiyah turun langsung. Bekerja sama dengan Lazismu, Muhammadiyah mendorong kegiatan edukasi gerakan Green Movement Muhammadiyah atau Pelatihan Kader Lingkungan.
Ini dimaksudkan untuk melibatkan semua elemen masyarakat, dalam mencegah kerusakan lingkungan yang lebih parah. Gerakan ini digelar di Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) 8-10 November 2024.
Ketua MLH PP Muhammadiyah, Azrul Tanjung, mengatakan apa yang dilakukan ini sebagai gerakan sosial. Tujuannya, mendorong perubahan menuju praktik yang lebih ramah lingkungan. Ini mencakup berbagai upaya, mulai dari konservasi alam, pengelolaan sumber daya yang lebih efisien, hingga promosi energi terbarukan.
Azrul yang juga Wakil Sekretaris Jenderal MUI, Itu menegaskan kalau lingkungan juga bisa menjadi entitas bisnis bagi masyarakat. Sebab masalah ekonomi juga menjadi persoalan. Sehingga perlu agar lingkungan juga bernilai ekonomis bagi masyarakat yang menjaganya.
"Ekonomi sekitar harus di persiapkan, muatan muatan ekonomi harus dibela” jelas Azrul Tanjung, dalam keterangannya yang diterima VIVA, Jumat 8 November 2024.
Pengusaha keturunan Tionghoa asal Riau dalam kesempatan itu ditunjuk untuk bekerja sama dengan MLH PP Muhammadiyah. Dimana ia juga ikut dalam pelatihan kader lingkungan di UMRI tersebut. Dia berprinsip urusan bisnis boleh saja dengan siapa pun tetapi urusan aqidah masing masing.
"Tuntutlah ilmu sampai ke negeri China, Tidak usah jauh-jauh ini saya bawa chinanya ke sini. Rasullullah saja berbisnis dengan yahudi, kenapa tidak dengan china," jelas mantan Rektor ITB ahmad Dahlan itu.
Jelasnya, pelatihan kader lingkungan Green Movement Muhammadiyah ini menjadi sangat penting. Mengingat kita dihadapkan dengan persoalan lingkungan seperti perubahan iklim, kerusakan ekosistem, pencemaran, dan kelangkaan sumber daya alam.
Ia berharap dengan pelatihan kader lingkungan ini dapat berkontribusi positif bagi lingkungan dan masyarakat.
“Mempersiapkan sumber daya manusia yang paham terhadap isu lingkungan dan memiliki komitmen kuat untuk menjaga kelestarian lingkungan. Mudah-mudahan pertemuan selama tiga hari ini membawa manfaat besar bagi kita semua, dan saya siap memberikan dukungan penuh,” ujar Azrul
Rektor Universitas Muhammadiyah Riau, Dr Saidul Amin MA, dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi kepada PP Muhammadiyah dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Riau, yang mempercayakan pihaknya menjadi tempat pelatihan ini.
“Atas nama Universitas Muhammadiyah Riau, izinkan kami mengucapkan terima kasih kepada PP Muhammadiyah dan PW Muhammadiyah Riau yang telah berkenan menjadikan Umri sebagai tuan rumah. Sebuah kehormatan yang sangat berarti,” jelasnya.