BSSN Sebut Sistem dan Aplikasi Milik Pemerintah Rentan Disusupi Judi Online

Kepala BSSN Hinsa Siburian Raker dengan DPR Terkait Pembobolan Data dan Judi Online
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta, VIVA – Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Hinsa Siburian mengatakan sistem-sistem ataupun aplikasi milik pemerintahan rentan disusupi judi online

Cegah Judi Online, Kemenag Kerahkan 5.940 KUA dan Penyuluh Agama

"Kalau kami dari BSSN tentunya melihat kerentanan dari sistem-sistem atau aplikasi-aplikasi yang dimiliki oleh pemerintah," kata Hinsa kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat, 8 November 2024.

"Karena itu, kan aplikasi yang rentan itu disisipin, jadi tempatnya pemain judi online, kira-kira begitu," sambung dia.

Mendikti Saintek Blak-blakan soal 960 Ribu Pelajar dan Mahasiswa Terlibat Judi Online

Ilustrasi Judi Online

Photo :
  • https://freerangestock.com/

Hinsa membeberkan, penyusupan judi online itu bisa terjadi karena adanya standar pada sistem ataupun aplikasi yang tidak diterapkan dengan baik. Sehingga, itu menjadi celah bagi para pemain judi online.

Komdigi Sering 'Digugat' Bandar Judol karena Hal Ini

"Karena apa? Lemah. Jadi ya standar-standar yang ditentukan dia tidak laksanakan sehingga pemain judi ini menyisipkan di situ," ungkap dia. 

Lebih lanjut, Hinsa mengaku pihaknya telah melakukan pencegahan untuk mengatasi penyusupan judi online tersebut. Dia juga meminta Kementerian Komunikasi dan Digital atau Komdigi (sebelumnya Kementerian Kominfo) untuk melakukan tindakan tegas terhadap situs yang disusupi judi online. 

"Sudah hampir 1.200 yang kita sudah ingatkan dan kita suruh diperbaiki sama yang mempunyai sistemnya. Tapi juga kita minta juga ke Kominfo ini, take down ini, take down itu," pungkas Hinsa.

Menko Polkam Budi Gunawan Konferensi Pers di Komdigi Terkait Judi Online (Doc: Natania Longdong)

Menko Polkam: Judol Di-setting Operator yang Main Bakal Kalah

Menteri Koordinator Politik dan Keamanan, Budi Gunawan menegaskan bahwa situs atau aplikasi judi online telah 'diakali' oleh operator.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024