Sidang Gugatan Praperadilan Sahbirin Noor, KPK Setor Bukti Kuat soal OTT di Kalsel

Foto ilustrasi Barang bukti uang dari Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Jakarta, VIVA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah rampung mengikuti sidang gugatan praperadilan yang diajukan Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Sahbirin Noor alias Paman Birin. KPK juga telah menyetorkan sejumlah bukti kepada hakim yang menangani praperadilan Sahbirin Noor.

Kemenkum RI Beberkan Beda Kasus Paulus Tannos dengan Djoko Tjandra

Sidang digelar pada Rabu 6 November 2024 kemarin di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Dalam persidangan itu, KPK turut menyetorkan bukti adanya operasi tangkap tangan (OTT) di Kalsel sehingga menyeret Sahbirin Noor jadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi berupa pemberian fee proyek.

"KPK menyampaikan bukti-bukti terkait formalitas kegiatan tangkap tangan dalam perkara dugaan suap pada pengadaan barang dan jasa untuk sejumlah proyek pekerjaan di wilayah Pemprov. Kalsel, baik pada tahap penyelidikan maupun penyidikannya," kata Anggota Tim Juru Bicara KPK Budi Prasetyo, Kamis 7 November 2024.

Kepala BPJN Dedy Mandarsyah Penuhi Panggilan KPK untuk Klarifikasi Soal Harta Kekayaan

Seorang petugas sedang membersihkan logo Gedung KPK di Jakarta. (Foto ilustrasi)

Photo :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Budi mengatakan KPK juga turut menyerahkan bukti permulaan yang kuat dan sah untuk menjerat Sahbirin Noor sebagai tersangka dalam kasus korupsi.

KPK Periksa Sopir Kader PDIP Saeful Bahri Terkait Kasus Harun Masiku, Apa Hubungannya?

"Kemudian KPK juga menyampaikan bukti permulaan cukup yang sah untuk mentersangkakan SHB, diantaranya yang terdiri dari keterangan, surat dokumen, petunjuk, dan bukti elektronik sesuai dengan pasal 184 KUHAP," jelas Budi.

Kemudian, KPK juga menyetorkan bukti Sahbirin yang telah melarikan diri usai jadi tersangka kasus korupsi. Dengan demikian, Sahbirin mestinya tak bisa mengajukan praperadilan sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) Nomor 1 Tahun 2018.

Dalam kasus itu, KPK juga sudah menetapkan tujuh tersangka. Adapun tujuh tersangka adalah Sahbirin Noor, Ahmad Solhan selaku Kadis PUPR Kalsel, Yulianti Erlynah sebagai Kabid CK Dinas PUPR Kalsel, Ahmad yang juga Bendahara Rumah Tahfidz Darussalam, Plt Kabag Rumah Agustya Febry Andrean.

Lalu, dari pihak swasta yaitu Sugeng Wahyudi dan Andi Susanto. Namun, status Sahbirin Noor belum ditahan KPK meski sudah jadi tersangka.
 

Buronan kasus korupsi e-KTP, Paulus Tannos

KPK Bakal Langsung Tahan Paulus Tannos Kalau Sudah Dibawa ke Indonesia

Komisi Pemberantasan Korupsi, KPK bakal langsung menahan Paulus Tannos, usai dirinya rampung menjalani proses ekstradisi di Singapura. Paulus Tannos tersangka kasus e-KTP

img_title
VIVA.co.id
30 Januari 2025