Menko PMK Pastikan Penanganan Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki Terkendali dengan Baik

Menko PMK Pratikno.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

Jakarta, VIVA – Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Pratikno memastikan penanganan erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki terlayani dengan baik. Ia menegaskan pemerintah terus memantau di lapangan.

PVMBG Naikkan Status Vulkanik Gunung Iya di Ende NTT

"Jadi insya Allah terkendali, terlayani dengan baik. Nah, tentu saja tahap berikutnya di tahap pascabencana," ujar Pratikno di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Rabu, 6 November 2024.

Ia menyebutkan, ada beberapa kementerian dan badan yang memantau di lapangan seperti Kementerian Sosial (Kemensos), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan BNPB.

Mensos Sebut Ada 3 Lokasi Pengungsian untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki

Dengan adanya bantuan dari pemerintah, Pratikno berharap agar penanganan bencana dan pascabencana dapat berjalan lancar.

(Foto ilustrasi erupsi) Gunung Lewotobi Laki-Laki mengeluarkan abu vulkanik terlihat dari Desa Nawokote, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, NTT, Selasa (5/11/2024).

Photo :
  • ANTARA FOTO/Pemulet Paul/agr
Ada 8 Desa Terdampak Paling Parah Kerusakan akibat Erupsi Gunung Lewotobi

"Tim tinjauan lapangan, kepala BNPB juga di sana, pak Wamensos juga di sana. Jadi monitoring secara langsung. Kita masih terus memonitor Kementerian kesehatan, Kementerian sosial juga bergerak terus di lapangan. PU juga membantu," katanya.

Di sisi lain, Pratikno menyebutkan, Presiden Prabowo Subianto belum meninjau lokasi bencana karena masih ada agenda lain yang tidak bisa ditinggalkan.

“Besok ada pertemuan dengan Forkopimda di seluruh Indonesia kan jadi kita besok seharian ada pertemuan dengan daerah-daerah di seluruh Indonesia,” pungkasnya.

Sebagai informasi, sebanyak 1.403 korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, dipastikan oleh tim Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) sudah berhasil dievakuasi ke pengungsian, termasuk 9 orang yang meninggal dan 1 orang kritis, pada Senin malam, 4 November 2024.

Direktur Operasi dan Latihan Basarnas Edy Prakoso mengatakan bahwa 1.403 orang itu adalah jumlah pengungsi yang berdasarkan data tercatat di lapangan sampai dengan pukul 20.00 Wita. Masing-masing dari mereka diungsikan ke pengungsian di Desa Bokang Wolomatang dan Desa Konga Kecamatan Titehena, Flores Timur.

Sementara 9 orang yang dievakuasi dalam keadaan meninggal dunia dari Desa Klantanlo, Kecamatan Wulanggitang, saat ini sudah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.

Ke-9 korban meninggal dunia tersebut antara lain, Kanisius Laga Lajar (pria), Agustina Luo Luon (wanita), Andreas Baha Lajar (pria), Paskalis Yohanes Goe Lajar (pria), Theresia Toja (wanita), Yohanes Baha Buto (pria), Yosefina Kedang (wanita), Nikolin Pajo (wanita), dan Yohanes Witin (pria).

Sementara seorang korban bernama Andi terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Hendrikus Fernandes di Larantuka.

Sementara, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi BNPB Abdul Muhari menyatakan pihaknya sudah mendirikan posko utama di Flores Timur. Bagi warga yang merasa kehilangan anggota keluarga usai erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki Senin dini hari tadi, diharapkan segera melapor kepada petugas yang bersiaga di posko tersebut untuk dapat dilakukan pencarian maupun pertolongan.

Demi keselamatan bersama, BNPB atas rekomendasi dari Badan Geologi Kementerian ESDM melarang siapapun untuk beraktivitas pada radius tujuh kilometer dari puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki kecuali tim petugas SAR gabungan.

BNPB berkomitmen dalam waktu 2x24 jam, bantuan logistik barang kebutuhan pokok, perlengkapan pengungsian,hingga bantuan anggaran dapat disalurkan dengan jumlah yang lebih memadai agar beban para korban erupsi semakin diringankan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya