PBNU Perkenalkan Humanitarian Islam kepada Delegasi Dunia, Gus Ulil: Lanjutkan Gagasan Gus Dur
- PBNU
Jakarta, VIVA – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar sesi diskusi bersama delegasi Konferensi Internasional Humanitarian Islam di Aula Lantai 5, Gedung PBNU, Jakarta Pusat pada Senin 4 November 2024.
Agenda ini merupakan bagian dari rangkaian acara jelang Konferensi Internasional Humanitarian Islam yang akan diselenggarakan di Jakarta pada Selasa 5 November, sampai Rabu 6 November 2024.
Ketua PBNU Ulil Abshar Abdalla atau akrab disapa Gus Ulil menyatakan, program Humanitarian Islam adalah untuk melanjutkan gagasan pemikiran KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) terutama pada masa kepemimpinan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya).
Menurut Gus Ulil, Ketum PBNU memiliki motto untuk meneruskan gagasan dan upaya yang telah dilaksanakan Gus Dur dalam perspektif kemanusiaan.
"Ini bukan hanya sekadar motto, tetapi juga intensi serius, komitmen serius Nahdlatul Ulama," kata Gus Ulil dalam keterangan resmi yang diterima VIVA.co.id, Senin 4 November 2024.
Gus Ulil menjabarkan beberapa hal yang telah dilakukan PBNU dalam rangka melanjutkan gagasan Gus Dur, salah satunya dengan mengadakan Halaqah Fiqih Peradaban yang diselenggarakan pada tahun 2022.
"Sejak dua tahun lalu kami memulai kelanjutan gagasan ini dengan program yang disebut Halaqah Fiqih Peradaban," katanya.
Sekira 500 halaqah diadakan di pesantren-pesantren dalam kurun waktu dua tahun. Dengan menginisiasi halaqah ini, PBNU melibatkan para ulama dan intelektual NU dalam rekontekstualisasi ajaran fiqih dengan permasalahan yang terjadi sesuai dengan perkembangan zaman saat ini.
Selain itu, diskusi dilanjutkan pada kiprah NU Online sebagai salah satu media Islam terbesar. "NU Online mungkin saat ini menjadi satu portal media Islam yang terbesar yang muncul ke permukaan," ujar Gus Ulil.
"Sampai hari ini, NU Online adalah media Islam terpopuler yang diakses, apalagi setelah ada Al-Qur'an web tidak kurang dari 17 hingga 18 juta pengguna setiap bulannya," ujar Hamzah.
Diskusi kemudian berlanjut pada topik seputar peran perempuan dalam NU saat ini, hukum islam yang diadopsi oleh negara, dan upaya NU menyampaikan gagasan Gus Dur hingga ke akar rumput.
Dalam sesi diskusi tersebut, para delegasi disambut oleh jajaran pengurus harian PBNU, antara lain Ketua PBNU KH Ulil Abshar Abdalla, Wasekjen PBNU Najib Azca dan Sidrotun Naim, serta Direktur NU Online Hamzah Sahal.