Legislator PAN: Judi Online Musuh Peradaban Bangsa, Perlu Jihad Berjemaah untuk Menumpasnya

Anggota DPR Fraksi PAN Farah Puteri Nahlia
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta, VIVA - Pengungkapan kasus judi online yang menyeret oknum pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital jadi sorotan DPR RI. Kasus judi online dinilai sebagai musuh bersama yang mesti jadi perhatian bersama.

Menko Polkam Sebut Ada 97 Ribu Anggota TNI-Polri Main Judi Online

Hal tersebut disampaikan Anggota Komisi I DPR RI, Farah Putri Nahlia. Dia mengapresiasi pengungkapan kasus judi online terkini yang melibatkan oknum pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital. 

"Temuan ini semakin mempertegas judi online adalah musuh bersama negara dan peradaban bangsa, karena bahkan oknum aparat yang semestinya melindungi, malah justru 'meracuni' masyarakat, dengan judi online," kata Farah, dalam keterangannya, Minggu, 3 November 2024.

Menko Polkam Sebut 8,8 Juta Masyarakat Indonesia Main Judi Online

Dia bilang kasus judi online maupun offline sudah lama jadi salah satu 'penyakit masyarakat' karena menjadikan pelakunya terganggu secara keuangan, stres, terisolasi secara sosial. Pun, dampak buruk lainnya terhadap masyarakat yaitu produktivitas hidup menurun, masalah kesehatan, berhadapan dengan hukum hingga gangguan hubungan di dalam keluarga, pertemanan dan pekerjaan. 

"Bahaya judi online yang sering kali tidak menjadi pembicaraan ialah soal kebocoran data. Tidak hanya itu, potensi terjadinya tindak pidana pencucian uang, financial laundering, ransomware hingga pencurian data pribadi, menjadi dampak yang juga merugikan," lanjut Farah.  

Bareskrim Tangkap Buron Judi Online Situs W88, Dipulangkan dari Filipina ke Indonesia

Ilustrasi Judi Online

Photo :
  • Pexels.com

"Ditambah aksi kriminal yang dilakukan oleh pecandu game online, yang akan terus berupaya mendapatkan modal berjudi, demi menutupi kerugian atau hutang berjudi online," tutur Farah.

Pun, dia mengutip dari studi dunia bahwa kerugian bagi individu, selalu lebih besar dari 'keuntungan' sesaat dari judi online. Ia menyebut 'fantasi' dapat kekayaan dari berjudi menjadi sebuah tantangan klasik. 

"Untuk itu, perlu 'jihad berjemaah' negara dan seluruh masyarakat, untuk menumpas dan membentengi setiap orang dari pengaruh judi online," katanya.

Kemudian, ia menaruh harapan agar aparat penegak hukum terus bergerak. Ia menekankan persoalan pemberantasa judi online harus terus didukung

"Kita juga perlu apresiasi Menteri Komdigi yang memberikan dukungan penuh terhadap proses hukum dan berkomitmen memberantas judi online hingga ke akar-akarnya," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya