Jawa Timur Masuk Musim Hujan, BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem
- ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Surabaya, VIVA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG, Kelas I Juanda menyampaikan bahwa musim hujan di Jawa Timur sudah dimulai. Karena itu, masyarakat diminta waspada akan terjadinya cuaca eksrem dalam sepekan ke depan.
Kepala BMKG Juanda, Taufiq Hermawan mengatakan, sebagian besar wilayah di Jatim kini sudah memasuki musim hujan. Dampaknya, suhu muka laut di perairan Jawa Timur yang hangat menyebabkan peningkatan penguapan air di atmosfer.
Di sisi lain, lanjut Taufiq, awal musim hujan juga menimbulkan kelembapan udara yang tinggi mulai lapisan bawah hingga menengah. Hal itu mendorong terbentuknya awan-awan konvektif di langit Jawa Timur.
Selain itu, juga memunculkan adanya daerah konvergensi atau pertemuan massa udara dan gangguan gelombang atmosfer Rossby.
"Itu mendukung terbentuknya daerah pumpunan awan hujan di wilayah Jatim,” kata Taufiq, Sabtu, 2 November 2024.
Tiga faktor di atas berpotensi akan timbulnya cuaca ekstrem yang mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi. Karena itu masyarakat di Jatim diminta waspada akan terjadinya bencana seperti puting beliung, angin kencang, longsor, banjir, dan lainnya.
Setidaknya hingga 6 November 2024, ada beberapa daerah di Jatim yang diparkirakan akan diguyur hujan dan diminta waspada. Yakni Kabupaten Blitar, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Banyuwangi, dan Kabupaten Bondowoso.
Kemudian Kabupaten Gresik, Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Jember, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Malang, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Sampang, Kabupaten Tuban, Kabupaten Jombang, Kabupaten Kediri, dan Kabupaten Lamongan.
Lalu Kabupaten Magetan, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Situbondo, Kota Batu, Kota Blitar, Kota Malang, Kabupaten Madiun, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Trenggalek, dan Kota Madiun.
“BMKG Juanda mengimbau masyarakat dan instansi terkait agar senantiasa waspada potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang selama sepekan ke depan,” ujar Taufiq.
Sementara daerah yang memiliki topografi curam dan bergunung, diharapkan waspada akan terjadinya bencana seperti banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang, dan berkurangnya jarak pandang.