Hari Ini, Polisi Rencana Ekshumasi Makam Calon Pramugari Diduga Meninggal Tak Wajar

Siswa sekolah penerbangan calon pramugari Ade Nurul Fadilah semasa hidup.(istimewa/VIVA)
Sumber :
  • VIVA.co.id/B.S. Putra (Medan)

Medan, VIVA – Penyidik Polda Sumatera Utara (Sumut) dijadwalkan akan melakukan ekshumasi pemakaman calon pramugari Sumatera Flight, bernama Ade Nurul Fadilah (19), yang diduga meninggal tidak wajar.

Apa yang Menyebabkan Gangguan Pembuluh Darah Seperti yang Dialami dr. Azmi Fadhlih?

"Ekshumasi ya agendanya Jumat 1 November 2024," kata Thomy Faisal S. Pane, selaku kuasa hukum keluarga Ade Nurul Fadilah saat dikonfirmasi VIVA, Kamis 31 Oktober 2024.

Selain itu, Thomy mengatakan polisi juga sudah memintai keterangan keluarga dari calon pramugari Sumatera Flight, bernama Ade Nurul, Rabu kemarin, 30 Oktober 2024.

Ikut Ritual Aneh, Pria di India Tewas Karena Menelan Ayam Hidup-hidup

"Kemarin keluarga sudah dimintai keterangan oleh pihak polisi dari siang hingga jam 1 dini hari," jelas Thomy.

Gempa 7,3 Magnitudo di Vanuatu, Korban Meninggal Menjadi 14 Orang

Pemeriksaan saksi-saksi dari keluarga calon pramugari tersebut dilakukan di Subdit Jantanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumut.

Meminta keterangan saksi dari keluarga Ade Nurul, berdasarkan Polda Sumut dengan nomor: STTLP/B/1507/X/2024/SPKT Polda Sumut.

Thomy menjelaskan kasus ini berawal keluarga Ade Nurul mendapatkan telepon dari pihak sekolah, Selasa malam, 1 Oktober 2024, sekitar pukul 23.00 WIB bahwa korban dibawa ke Rumah Sakit (RS) USU, Kota Medan.

"Awal kejadian tanggal 1 Oktober 2024. Sekitar jam 10 malam, dia masih sehat. Masih telepon dan video call sama pacarnya. Jam 11 dikabari oleh pihak kampus, katanya si korban ini sakit. Tidak lama dikabari sudah meninggal dunia," kata Thomy.

Kemudian, pihak keluarga datang ke RS USU, Rabu dini hari, 2 Oktober 2024, sekitar pukul 02.00 WIB. Keluarga membawa jasad korban ke rumahnya, Jalan Mandiri Kelurahan Sidomukti, Kecamatan Kisaran Barat, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.

"Kami tanyakan sama pihak dokter, kata pihak dokter tidak sempat pegang korban dalam penanganan medisnya," jelas Thomy.

Thomy mengaku belum bisa menyimpulkan Ade Nurul tewas karena dianiaya. Tapi, Ade sempat bercerita dengan kekasihnya sudah tidak menyaman sekolah di Sumatera Flight.

"Kalau dianiaya tidak, tapi cuma kalau saya dapat informasi, dengan waktu berbeda ya. Sudah tidak nyaman dan tidak tenang disitu. Tapi tidak bilang penyebabnya apa, karena korban tertutup," kata Thomy.

Atas kematian Ade Nurul yang dinilai tidak wajar tersebut, Thomy mewakili pihak keluarga mengajukan ekshumasi atau pembongkaran pemakaman untuk dilakukan otopsi kepada pihak penyidik kepolisian. 

"Saya juga mengajukan ekshumasi, Karena untuk memastikan ada pidana atau tidak. Dari ekshumasi atau autopsi baru tahu apa penyebab kematiannya. Masih menduga-duga semuanya. Karena tidak visum atau autopsi dilakukan. Kan tidak tahu apa penyebab kematiannya," ujar Ade Nurul. 

"Dari pada kita tebak-tebak buah mangis, kita minta ada ekshumasi. Kita otopsi dulu, apa penjelasannya," tutur Thomy kembali. 

Thomy mengatakan sepekan pasca meninggalnya Ade Nurul. Pihak keluarga mendatangi Sumatera Flight untuk mengambil barang-barang almarhumah.

"Ini versi keluarga pola (kunci HP) sudah terbuka," kata Thomy. 

Thomy mengatakan pihaknya bersyukur kasus ini mendapatkan perhatian khusus dari Polda Sumut. Dia mengungkapkan pihak keluarga akan dimintai keterangan oleh penyidik Subdit Jantanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumut. 

"Alhamdulillah mendapatkan respon baik dari Polda Sumut dan mendapatkan atensi dari bapak Kapolda Sumut. Besok kita dimintai keterangan di Jantanras Polda Sumut," jelas Thomy. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya