Debat Pilbup Musi Rawas Utara Sempat Ricuh Sampai Polisi Lepaskan Tembakan, Ini Penyebabnya

Tangkapan layar video polisi melepas tembakan ke udara demi meredam kericuhan antar massa.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Sadam Maulana (Palembang)

Palembang, VIVA – Komisi Pemilihan Umum Daerah atau KPUD Kabupaten Musi Rawas Utara atau Muratara, Sumatera Selatan, menggelar acara debat pertama Pemilihan Bupati, Pilbup 2024 di Hotel Novotel Palembang, pada Selasa malam, 29 Oktober 2024. Sebelum debat, sempat terjadi ketegangan hingga aparat kepolisian terpaksa melepas tembakan ke udara.

KPU: Idealnya Kepala Daerah Dilantik Setelah 13 Maret 2025

Tiga pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Muratara. masing-masing telah memaparkan visi dan misinya di depan umum. Dimana para pendukung semua paslon tersebut hadir.

Diketahui, pasangan nomor urut 1 yakni Syarif Hidayat-Gusti Rohmani, kemudian pasangan nomor urut 2 yaitu Devi Suhartoni-Junius Wahyudi. Sedangkan pasangan nomor urut 3, Firsa Lakoni-Efriyansyah.

Setuju dengan Prabowo Pilkada Lewat DPRD: Saatnya Dievaluasi secara Menyeluruh

Namun sesaat sebelum acara debat pertama dimulai, sekitar pukul 18.30 WIB, terjadi keributan diduga antar pendukung di luar pintu masuk lobi utama Hotel Novotel.

Kericuhan tersebut terjadi karena kesalahpahaman antar pendukung yang menunggu di luar pintu masuk. Untuk menghalau massa pendukung, Polisi terpaksa mengeluarkan tembakan ke udara.

PDIP: Pilkada Langsung Beri Pendidikan Politik kepada Masyarakat

Hal itu dibenarkan Kapolres Muratara, AKBP Koko Arianto Wardani, saat diwawancarai wartawan usai debat pertama paslon Bupati dan Wakil Bupati Muratara selesai.

"Ya, memang sempat terjadi kesalahpahaman, panas-panasan. Tapi alhamdulillah bisa diredam seluruh aparat yang bertugas di kegiatan ini," jelas AKBP Koko Arianto Wardani.

Kapolres Muratara mengakui pihaknya dengan di back up Polrestabes Palembang, dalam kegiatan debat paslon hanya melakukan pengamanan.

"Untuk masalah adakah orang yang diamankan saat keributan, kami belum ada laporannya. Keributan itu terjadi kemungkinan kesalahpahaman antar pendukung paslon atau ada provokator. Tapi kami belum bisa pastikan itu, masih diselidiki," terangnya.

Usai kejadian tersebut, lanjut AKBP Koko Arianto Wardani, sampai acara debat paslon selesai situasi aman dan terkendali. "Tentunya berkat bantuan kerjasama aparat keamanan, unsur TNI-Polri dan tentunya dari masing-masing timses paslon," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya