Perusahaan Limbah asal Jepang Dorong Lahirnya Inovator Muda untuk Lindungi Bumi

bioplant karya inovator muda PPLI untuk limbah cair.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhammad AR (Bogor)

Bogor, VIVA - Peran pemuda dalam pembaruan terus menjadi harapan semua pihak, termasuk kalangan industri. Pasalnya kaum muda atau yang akrab disebut Gen-Z atau milenial cenderung memiliki banyak referensi sehingga memungkinkan lahir inovasi baru untuk kemajuan industri ke depan.

RSI Ungkap Potensi Besar Lahan Sawit RI Jadi Penopang Kemandirian Pangan dan Energi

Harapan ini diungkapkan Direktur Technical and SHEQ PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) Elpido di kantor PPLI, Desa Nambo, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Senin, 28 Oktober 2024.

Elpido meyakini kaum muda lebih produktif melahirkan ide-ide segar. "Karyawan yang muda ini lebih out of the box dalam berpikir. Kita dorong mereka memikirkan program-program hebat yang bisa diterapkan di PPLI," katanya.

Warga Sekitar DAS Sungai Citarum Diajak Kembangkan Ekonomi Sirkular, Begini Caranya

Sudah beberapa tahun ini, kata Elpido, PPLI mengirim karyawan-karyawan muda melakukan visit ke holding PPLI di Jepang atau ke perusahaan-perusahaan sejenis di negara lain guna mempelajari operasional pengolahan limbah di negara maju. "Harapannya, sepulang mereka visit bisa memberikan gagasan untuk dapat diterapkan di perusahaan," ujarnya.

Strategi PLN Jadi Pusat Ekosistem Startup Energi Indonesia

Meneruskan apa yang disampaikan Elpido, dari Departemen Program Enviromental PPLI, Novianty mengungkapkan saat ini program yang sedang dikembangkan oleh PPLI di bidang perlindungan Bumi dan kerusakan lingkungan.

"Pertama, SDGI Young Innovator yang memiliki program untuk mengumpulkan sampah yang mengandung B3 di lingkungan masyarakat, contoh: lampu TL, baterai bekas, akumulator bekas. Sampah yang mengandung B3 ini dikumpulkan dan diolah di fasilitas PPLI sesuai SOP dan peraturan yang berlaku. Contohnya lampu TL yang mengandung gas mercury 5 ppm disetiap unitnya.," kata Novianty.

Kedua, kata wanita yang akrab disapa Novi itu, PPLI juga sedang berupaya untuk mengurangi pemakaian energi dengan beberapa inovasi seperti: adanya team management energy yang akan berinovasi melakukan pengurangan energi di area bioplant yang mana area tersebut adalah area "hotspot" dengan pemakaian energi terbesar. Di area bioplant akan dipasang alat untuk dapat mengurangi energi sebesar 10 persen.

PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) di kantor PPLI, Desa Nambo, Kecamatan

Photo :
  • VIVA/Muhammad AR

Saat ini inovasi kaum muda yang bernilai manfaat tinggi dalam pengolahan limbah industri di PPLI di antaranya recycle air buangan (discharge water) yang dimanfaatkan untuk kebutuhan proses. "Air buangan yang sebelumnya dialirkan ke badan air, setelah dilakukan pengolahan sampai memenuhi bakumutu, setelah itu dimanfaatkan untuk kebutuhan proses internal seperti: untuk pendingin insinerator dan kebutuhan proses lain yang
memanfaatkan limbah yang mengandung kalori," katanya.

Inovasi lainnya, kata Novi, air buangan dari unit fuel blending yang sebelumnya dimanfaatkan ke pihak ketiga saat ini dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan internal pengganti solar pada unit incinerator milik PPLI.

Ia mengharapkan kalangan muda terus meningkatkan literasi, wawasan dan kompetensi diri. "Saat ini kaum muda sangat dekat dengan teknologi gadget. Teknologi tersebut dapat dimanfaatkan untuk lebih banyak membaca jurnal-jurnal. Kaum muda juga harus menguasai beberapa bahasa (internasional) dan free training lainnya," pinta Novi.

Selain itu, ia meminta khusus karyawan muda PPLI agar meningkatkan soft skill seperti cara berkomunikasi, kepemimpinan, etika kerja, sikap dan pikiran positif, kreatif dan inovasi, manajemen waktu, networking, empati dan kecerdasan emosional. "Karena faktanya soft skill ini sangat berpengaruh dalam menghadapi persaingan industri," katanya.

Sedangkan kepada masyarakat dan kaum muda secara umum melalui momentum peringatan Sumpah Pemuda 28 Oktober ini diharapkan memperhatikan kelestarian lingkungan (sustainability) seperti: tidak mencemari dan merusak alam, menjaga flora dan fauna, menghemat energi dan bahan bakar, penggunakan air seperlunya, tidak menggunakan peralatan mengandung cfc dan berbahaya bagi lingkungan, pemanfaatan sampah dan lainnya.

"Saat ini seluruh dunia sangat concern terhadap kelestarian lingkungan dan sustainability. Ini bentuk tanggung jawab bersama untuk menyelamatkan masa depan peradaban umat manusia," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya