Profil 7 Kader Muhammadiyah yang Dipercaya Masuk di Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo
- Biro Pers Sekretariat Presiden: Laily Rachev
Jakarta, VIVA – Di Kabinet Merah Putih pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, sejumlah kader Persyarikatan Muhammadiyah dipercaya untuk mengembang amanah di kementerian tertentu. Baik itu yang mengisi posisi menteri, wakil menteri, wakil kepala badan, hingga utusan khusus Presiden.
“Selamat mengemban tugas bersama Kabinet Merah Putih bagi kader-kader Muhammadiyah terpilih,” tulis di akun X resmi Muhammadiyah, dikutip VIVA, Selasa 29 Oktober 2024.
“Bismillahirrohmannirahim, semoga tetap amanah dan dipermudah segala urusan demi terwujudnya negara rahmatan lil’alamin,”.
Ada 7 kader Muhammadiyah yang diberi kepercayaan untuk membantu pemerintahan Prabowo-Gibran periode 2024-2029. Siapa saja mereka?
1. Mendikdasmen, Prof Abdul Mu’ti
Saat ini, Prof Mu’ti masih menjadi Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2015-2017. Pendidikan S-1 ditempuh Mu’ti di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang 1991. Lalu dia melanjutkan studi S-2 di School of Education, Flinders University of South Australia (Adelaide 1997)
Dia juga sebagai Short Course on Govermance and Shariah the University of Birmingham UK 2005. Sedangkan gelar S3 ditempuhnya di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah 2008. Di dunia pendidikan, Mu’ti juga adalah dosen IAIN Walisongo sejak 1993 dan salah satu Adisor di The British Council London sejak 2006.
Di organisasi, Mu’ti juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah.
2. Penasihat Khusus Presiden Urusan Haji, Prof Muhadjir Effendy
Prof Muhadjir pada periode pemerintahan Presiden RI ke-7 Joko Widodo, pernah menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan atau Mendikbud di sisa masa jabatan 2014-2019. Lalu pada Kabinet Indonesia Maju periode kedua Jokowi, dipercaya sebagai Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
Muhadjir pernah lama menjadi Rektor Universitas Muhammadiyah Malang, UMM. Juga saat ini adalah salah satu Ketua PP Muhammadiyah.
Muhadjir lulus S-1 di IKIP Negeri Malang yang sekarang adalah Universitas Negeri Malang, pada tahun 1982. Gelar S-2 ia peroleh setelah menempuh Program Pascasarjana UGM dan mendapatkan gelar Magister Administrasi Publik atau MAP tahun 1996.
Sedangkan S-3 diperolehnya dari program Doktor Universitas Airlangga. Di kampus itu pada 2008 menyelesaikan pendidikan di jurusan Ilmu-ilmu Sosial dan mendapatkan gelar Doktor bidang Sosiologi Militer.
3. Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni
Kiprahnya di Muhmmadiyah dimulai dari kecil, saat menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Garut. Di organisasi, ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Pelajar Muhammadiyah atau IPM periode 2000-2002. Raja Juli juga sempat menjadi Direktur Eksekutif Maarif Institute.
Gelar Sarjana Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir diperoleh dari IAIN Syarif Hidayatullah yang sekarang berubah menjadi UIN Jakarta pada 2001. Gelar S2 didapatkannya dari The Departement of Peace Studies, Universitas Bradford Inggris.
Raja Juli juga meraih gelar Ph.D dari Universitas Queensland Australia dengan fokus pada peran agama dalam pembangunan perdamaian di kawasan Asia Tenggara.
4. Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, Prof Fauzan
Merupakan mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang, UMM dari 2016 hingga 2024. Saat ini menjadi Ketua Bidang II Majelis Ekonomi dan Pendampingan Masyarakat PP Muhammadiyah.
Salah satu prestasinya saat menjabat Rektor UMM adalah menggagas Program Profesor Penggerak Pembangunan Masyarakat atau P3M. Dimana maksud dari ini adalah mengarahkan akademisi terlibat secara langsung dalam mengembangkan masyarakat. Terutama adalah sektor pangan. Kini Fauzan adalah salah satu Guru Besar di UMM.
5. Wakil Menteri Dikdasmen, Fajar Riza Ul Haq
Di Muhammadiyah, Fajar pernah aktif di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah atau IMM. Saat ini, dia tercatat sebagai Ketua Lembaga Kajian dan kemitraan Strategis PP Muhammadiyah 2022-2027.
Pendidikan S-1 diperolehnya dari Universitas Muhammadiyah Surakarta atau UMS. Di sana dia juga menjadi santri di Pondok Muhammadiyah Hajjah Nuriyah Shabran. Melanjutkan pendidikan S-2, Fajar raih master dari UGM melalui Center for Religious and Cross Cultural Studies. Dia baru merampungkan doktoralnya di UGM pada 2024 in.
6. Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Dzulfikar Ahmad Tawalla
Kader dari Sulawesi Selatan ini, adalah lulusan S-1 Universitas Muhammadiyah Makassar pada 2013 dan berhak menyandang gelar sarjana pendidikan matematika. Dia kemudian menempuh pendidikan program Magister Komunikasi di STIKOM InterStudi Jakarta dan selesai pada 2021.
Saat ini Dzulfikar adalah Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah periode 2023-2027. Pada periode kepemimpinan sebelumnya, dia adalah sekjen.
7. Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji, Dahnil Anzar Simanjuntak
Dikenal luas sebagai Juru Bicara Prabowo Subianto, baik saat sebelum di pemerintahan terutama jelang Pilpres 2019, hingga saat Prabowo menjadi Menteri Pertahanan 2019-2024. Dahnil juga pernah menjadi Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah periode 2014-2018.
Dahnil lebih banyak menghabiskan aktivitas sebagai akademisi. Termasuk dengan menjadi pengajar di kampus Muhammadiyah seperti Universitas Muhammadiyah Tangerang. Gelar Doktor Ilmu Ekonomi diraih Dahnil di Universitas Diponegoro Semarang Jawa Tengah.