Survei Pilkada Kalteng, Duet Abdul Razak-Sri Suwanto Ungguli Tiga Pesaingnya

Ilustrasi surat suara di pemilu
Sumber :
  • vstory

Jakarta, VIVA – Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, Abdul Razak-Sri Suwanto (ASRI), unggul dalam jajak pendapat Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub-cawagub) terbaru yang dirilis oleh Lembaga Konsultan dan Kajian Politik Nusakom Pratama. 

Survei: Mayoritas Publik Optimis Ekonomi RI 2025 di Era Prabowo Bisa Lebih Baik

Dalam survei yang dilakukan di 14 Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Tengah, pasangan nomor urut 4 ini meraih 46% suara dari 1.200 responden, mengungguli pesaing-pesaingnya dengan selisih yang signifikan.

Proses Pemungutan suara pemilu 2024. (foto ilustrasi)

Photo :
  • VIVA.co.id/Sherly (Tangerang)
Survei LPI: Mayoritas Publik Bersentimen Positif Yakin Prabowo Bisa Bawa RI Lebih Baik

Rilis hasil survei yang disampaikan pada Selasa 22 Oktober 2024, di Hotel Santika Premiere Slipi, Jakarta Barat, menunjukkan bahwa Abdul Razak-Sri Suwanto tetap berada di posisi teratas. Pasangan ini berhasil meraih dukungan 552 responden, atau 46% dari total partisipan survei. 

Sementara, pasangan Nadalsyah(Koyem)-Supian Hadi (SHD) berada di posisi kedua dengan dukungan 21% (252 responden), disusul oleh pasangan Agustiar Sabran-Edy Pratowo yang memperoleh 19% (228 responden), dan pasangan Willy Midel Yoseph-Habib Ismail yang mendapatkan 11% (132 responden). Sebanyak 3% responden(36 orang) masih belum menentukan pilihan mereka.

LPI Survei 10 Menteri Kabinet Prabowo dengan Kinerja Terbaik: Nomor 1 dan 4 Mengejutkan

Menurut CEO Nusakom Pratama, Ari Junaedi, pasangan Abdul Razak-Sri Suwanto berhasil menguasai wilayah Barat dan Basis Jawa di Kalimantan Tengah, di mana masyarakat menaruh kepercayaan besar kepada pasangan ini. 

“Mereka memiliki daya tarik tersendiri dengan karakter yang bersahaja, merakyat, dan mampu menyentuh intelektualmasyarakat. Ini yang membuat mereka lebih unggul dibandingkan kandidat lainnya,” ungkap Ari Junaedi, dalam keterangannya, Rabu 23 Oktober 2024.

Survei yang dilakukan oleh Nusakom Pratama ini berlangsung dari tanggal 6 hingga 22 Oktober 2024, dengan metode wawancara langsung. Survei ini memiliki Margin of error 3% dengan tingkat kepercayaan 95%.

Responden dipilih secara acak berdasarkan komposisi demografi wilayah Kalimantan Tengah, mencakup generasi millennial dan Gen Z yang semakin aktif dalam dunia politik melalui media sosial.

Sebelumnya, dalam jajak pendapat yang dilakukan periode 1-14 Oktober, pasangan Abdul Razak-Sri Suwanto juga berhasil unggul dengan dukungan 53% suara. Tingginya tingkat dukungan ini, menurut Ari Junaedi, adalah cerminan dari kelelahan masyarakat terhadap situasi politik saat ini.

“Masyarakat Kalteng menginginkan perubahan nyata, setelah merasa bahwa kepemimpinan pusat maupun daerah berjalan seperti ‘auto pilot’ selama ini,” lanjutnya.

Ari Junaedi menilai bahwa elektabilitas pasangan Abdul Razak-Sri Suwanto, yang populer dengan sebutan ASRI, akan terus kokoh di puncak, terutama jika kantong suara di wilayah timur tetap militan dalam mendukung pasangan ini.

Menurutnya, kepercayaan yang besar terhadap pasangan ini sangat didorong oleh harapan masyarakat untuk melihat Kalimantan Tengah, provinsi terluas di Indonesia, mengalami perubahan signifikan yang telah lama dinantikan. 

“Kolaborasi antara politisi senior Abdul Razak dan birokrat kawakan Sri Suwanto membentuk kekuatan besar yang secara statistik mengungguli pesaing-pesaing mereka, terutama dalam hal kredibilitas dan kecakapan kepemimpinan, yang dapat dengan mudah diakses di media publik," jelas Ari Junaedi

Ilustrasi Pemilu 2024.

Photo :
  • VIVA

Pasangan ini terbentuk bukan tanpa alasan, melainkan atas desakan para tokoh lokal serta dukungan besar dari masyarakat yang menginginkan pemimpin berpengalaman untuk ‘turun gunung’. Mereka dianggap paling mampu menjawabtantangan kompleks yang selama ini membelenggu perkembangan Kalimantan Tengah, yang tampaknya berjalan di tempat. 

“Wilayah ini ke depan berpotensi menjadi penyangga Ibu Kota Negara (IKN), sehingga memerlukan perhatian serius," ujar Ari Junaedi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya