Banyak Menteri dan Wamen, Kabinet Merah Putih Dinilai Lebih Fokus Selesaikan Masalah
- Biro Pers Sekretariat Presiden: Laily Rachev
Jakarta, VIVA – Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hamdan Hamedan, mengatakan jumlah kementerian yang banyak dan keberadaan para wakil menteri yang bahkan lebih dari satu di Kabinet Merah Putih, justru membuat kerja mereka lebih terfokus.
Walau saat ini ada 48 kementerian, meningkat dari sebelumnya, tetapi menurut Hamdan tidak ada yang baru dari kementerian-kementerian baru tersebut.
“Sejatinya sebetulnya kementerian-kementerian ini tugas dan fungsinya sama seperti yang sebelumnya. Dalam arti kata tidak ada yang baru,” kata Hamdan, dalam diskusi tvOne, dikutip Rabu 23 Oktober 2024.
Seperti sebelumnya Kemendikbud Ristek, dipecah menjadi 3 kementerian. Yakni Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Kebudayaan, dan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi.
“Kementerian yang sudah ada sebelumnya bisa langsung bergerak cepat,” katanya.
Jelas dia, dengan pemecahan kementerian dan juga diangkatnya wakil menteri, agar para menteri terkait nanti bisa lebih fokus pada persoalan yang ditargetkan. “Kabinet yang terfokus, setiap menteri dan wamen menangani bidang-bidang yang membutuhkan penanganan strategis,” jelasnya.
Pembentukan dari struktur yang ada, jelas dia, seharusnya dibentuk untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Kata dia, nomenklatur kementerian yang dipecah ini mengikuti strategi pencapaian dari Presiden Prabowo Subianto.
Hamdan mencontohkan, Presiden Prabowo ingin menghapuskan kemiskinan ekstrem saat ini. Maka menteri dan juga wamen terkait akan lebih fokus pada penanganan capaian tersebut. Sehingga menurutnya, justru dengan spesifikasi ini malah lebih ramping.
“Inilah yang akan diupayakan dengan kementerian yang terfokus yang sebetulnya dengan spesialisasi sebetulnya menjadi lebih ramping,” jelasnya.
Dia mencontohkan, Kementerian Koperasi dan UKM yang saat ini dipecah. Jelas Hamdan, bila menteri bisa hanya fokus mengurusi koperasi, maka waktu dan pikirannya akan fokus pada satu itu saja.
“Dengan yang terspesialisasi dan terfokus tiap menteri dan wamen mempunyai lebih banyak waktu untuk menargetkan dan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan,” jelasnya.