Harta Kekayaan Mensos Gus Ipul Rp 26 Miliar, Punya Tanah dan Bangunan di Jaksel hingga Pasuruan
- VIVA/Yeni Lestari
Jakarta, VIVA – Presiden RI Prabowo Subianto menunjuk Saifullah Yusuf alias Gus Ipul menjadi Menteri Sosial (Mensos) RI. Dia memiliki harta kekayaan sebanyak Rp 26.274.196.491 atau Rp 26 miliar.
Hal itu dilihat dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Gus Ipul yang dikutip dari laman elhkpn.kpk.go.id.
Gus Ipul menyerahkan LHKPN pada 27 Maret 2024 untuk masa periodik tahun 2023. Dia menyetor LHKPN dengan masa jabatan sebagai Walikota Pasuruan.
Menteri Sosial, Saifullah Yusuf (Gus Ipul)
- Kemensos
Gus Ipul dalam hartanya memiliki tanah dan bangunan sebanyak Rp 17.831.629.087 yang tersebar di Jakarta Selatan, Depok, Jombang, Surabaya, dan Pasuruan.
Saudara Cak Imin itu, juga memiliki harta berupa alat transportasi dan mesin senilai Rp 950.000.000 yang terdiri dari Mobil Toyota Alphard G tahun 2019 dan Honda Civic 1.5 TC E CVT Tahun 2018.
Dia juga memiliki harta bergerak lainnya Rp600.000.000; surat berharga Rp 3.100.000.000; serta kas dan setara kas Rp4.992.567.404.
Dia tak memiliki harta lainnya tapi mempunyai utang Rp 1.200.000.000.
Diketahui, Presiden Prabowo Subianto mengumumkan nama-nama menteri dan wakil menteri kabinetnya pada Minggu, 20 Oktober 2024 malam. Puluhan calon menteri sudah berada di Istana Kepresidenan Jakarta.
Mereka sebelumnya sudah dipanggil ke kediaman pribadi Prabowo di Kertanegara, termasuk pembekalan di Hambalang Bogor. Tetapi, belum disampaikan ke publik akan menempati pos kementerian apa.
Para calon menteri dan calon wakil menteri juga telah mengikuti pembekalan atau Hambalang Retread pada Kamis-Jumat lalu di kediaman Prabowo daerah Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Mereka juga rencananya akan dibawa ke Akademi Militer Magelang, untuk dilakukan pembekalan.
Wapres Gibran Sebut Kunci di Kabinet Merah Putih Ada di Muhammadiyah
Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka menyebut kunci daripada Kabinet Merah Putih yang dibentuk Presiden Prabowo Subianto ada di Muhammadiyah. Kenapa?
