Jadi Penasihat Khusus Presiden Bidang Pertahanan, Dudung: Tidak Serta Merta Alutsista

Penasihat Khusus Presiden Bidang Ketahanan Nasional, Dudung Abdurrahman
Sumber :
  • VIVA/Ahmad Farhan Faris

Jakarta, VIVA - Penasihat Khusus Presiden Bidang Pertahanan, Dudung Abdurrahman mengaku dapat banyak tugas dari Presiden Prabowo Subianto sebagai Penasihat Khusus di bidang pertahanan. Menurut dia, tentu saja pertahanan itu tidak serta merta berkaitan dengan alutsista saja.

Erick Thohir Diperintah Prabowo Pastikan Harga Tiket Pesawat Turun 10 Persen saat Nataru

“Biasanya pertahanan itu, pertahanan masalah ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan. Nah, Pak Presiden kan mantan Menhan, tentunya juga banyak pekerjaan-pekerjaan lainnya,” kata Dudung di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada Selasa, 22 Oktober 2024.

Presiden RI Prabowo Subianto lantik Dudung Abdurachman sebagai Penasihat Khusus.

Photo :
  • YouTube Setpres
LPI Survei 10 Menteri Kabinet Prabowo dengan Kinerja Terbaik: Nomor 1 dan 4 Mengejutkan

Sehingga, mantan Kepala KSAD TNI ini akan memberikan masukan kepada Presiden Prabowo tentang perkembangan situasi, termasuk dengan elemen-elemen lainnya yang berkepentingan seperti Kementerian Pertahanan, maupun badan-badan lainnya tentang situasi yang berkembang baik di luar maupun di dalam. 

“Untuk saya memberikan masukan-masukan kepada Bapak Presiden. Dalam waktu dekat ini kita akan ke Magelang, ada acara. Kemudian ke depannya, nanti saya akan segera running dengan para penasihat yang lain, apa hal yang kira-kira kita komunikasikan, termasuk dengan lembaga-lembaga terkait,” jelas dia.

Respon Ketua KPK Soal Prabowo Bakal Maafkan Koruptor Jika Kembalikan Uang Korupsi

Selain itu, Dudung mengungkap pesan dari Presiden Prabowo terkait industri pertahanan. Kata dia, masalah industri pertahanan bahwa Presiden Prabowo berpesan agar dicek kondisi alutsista yang ada saat ini. Kemudian, bagaimana industri-industri pertahanan yang ada seperti selama ini di bawah BUMN.

“Nanti akan kita lihat, kita cek, kita audit forensik, kita lihat secara utuh termasuk ke satuan-satuan apakah memang masih layak atau sudah tidak layak. Misalnya persenjataan yang kita miliki, sehingga kita antisipasi kalau misalnya kita sudah paham tentang alutsista yang kita miliki, kita antisipasi untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi,” ungkapnya.

Menko Kumham Imipas Yusril Ihza Mahendra

Prabowo Mau Maafkan Koruptor jika Kembalikan Uang Negara, Yusril Beri Penjelasan Hukumnya

Yusril Ihza Mahendra kembali menjelaskan terkait dengan pernyataan Prabowo Subianto yang ingin memaafkan koruptor jika mau mengembalikan hasil korupsinya.

img_title
VIVA.co.id
20 Desember 2024