Indonesia Jadi Negara dengan Menteri Terbanyak di Asia Tenggara, Singapura Paling Sedikit
- Biro Pers Sekretariat Presiden: Laily Rachev
Jakarta, VIVA – Indonesia mencatatkan diri sebagai negara dengan jumlah menteri terbanyak di Asia Tenggara, mengungguli negara-negara lain di kawasan ini.
Dalam struktur kabinet Merah Putih yang dicetus oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Indonesia memiliki 48 posisi menteri yang mencakup berbagai sektor penting, mulai dari ekonomi, pendidikan, hingga urusan sosial.
Di sisi lain, Singapura menempati posisi sebaliknya dengan jumlah menteri paling sedikit, mencerminkan perbedaan dalam pendekatan pemerintahan dan struktur birokrasi di antara negara-negara ASEAN.
Prabowo Subianto secara resmi mengumumkan daftar nama-nama menteri yang menjadi bagian dari kabinet barunya di Istana Merdeka, Jakarta, pada Minggu, 20 Oktober 2024.
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo menegaskan bahwa pemilihan para menteri ini disepakati oleh ketua umum koalisinya, guna mendukung visi pemerintahan.
“Dengan kesepakatan para ketua umum koalisi kami, kami beri nama kabinet ini Kabinet Merah Putih. Dan saya ingin umumkan susunan Kabinet Merah Putih periode 2024-2029,” kata Prabowo.
Pelantikan Menteri Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto
- Biro Pers Sekretariat Presiden: Laily Rachev
Berdasarkan data dari GoodStats, Prabowo membentuk 48 kementerian, ditambah 5 kepala lembaga setingkat menteri di luar kementerian koordinator, dengan 7 kementerian koordinator. Jumlah ini meningkat dari Kabinet Indonesia Maju yang hanya memiliki 32 menteri di bawah 4 kementerian koordinator.
Kabinet Merah Putih ini juga melebihi kabinet-kabinet era Orde Baru. Dengan demikian, Indonesia menjadi negara Asia Tenggara dengan jumlah menteri terbanyak disusul Kamboja dengan 42 menteri dan Thailand 35 menteri.
Malaysia menempati urutan keempat di Asia Tenggara dengan jumlah 31 menteri, diikuti oleh Myanmar dengan 30 menteri dan Filipina yang memiliki 26 menteri.
Vietnam berada di posisi berikutnya dengan 23 menteri, sementara Timor Leste memiliki 22 menteri. Laos dan Brunei Darussalam masing-masing memiliki 21 dan 20 menteri, sedangkan Singapura menempati posisi terbawah yaitu hanya 19 menteri.
