Sepak Terjang Cak Imin, Gagal di Wapres Melenggang Jadi Menko Bidang Pemberdayaan Kabinet Prabowo
- VIVA.co.id/Yeni Lestari
Jakarta,VIVA – Muhaimin Iskandar atau akrab disapa Cak Imin resmi dilantik oleh presiden Prabowo Subianto menjadi Menteri Koordinator (Menko) Pemberdayaan Masyarakat dalam Kabinet Merah Putih pada Senin 21 Oktober 2024.
"Doktor Drs Haji Abdul Muhaimin Iskandar, MSi., Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat," ujar Prabowo saat mengumumkan susunan kabinet, di Istana Kepresidenan Jakarta, Minggu 20 Oktober 2024.
Cak Imin mengaku akan menempati kantornya di gedung yang sebelumnya bernama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) yang berada di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) periode 2024-2029 itu mengatakan bahwa tupoksi Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat melingkupi sejumlah kementerian, antara lain Kementerian Koperasi, Kementerian UMKM, Kementerian Ekonomi Kreatif, Kementerian Sosial dan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran.
Profil dan Sepak Terjang Cak Imin
Pria kelahiran Jombang, Jawa Timur 24 September 1966 itu lahir dari kalangan agamis, ayahnya Muhammad Iskandar merupakan seorang guru dari Pondok Pesantren Manbaul Ma'arif di Jombang, Jawa Timur.
Muhaimin pun menjalani pendidikan islaminya di Madrasah Tsanawiyah Negeri Jombang dan Madrasah Aliyah Negeri I Yogyakarta.
Ia kemudian melanjutkan pendidikan tingginya dengan mengambil bidang studi Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (FISIP UGM) dan lulus pada 1992.
Selama menjalani kuliah, Muhaimin aktif di berbagai organisasi, ia dipercaya untuk menjadi Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Yogyakarta, Ketua Korps Mahasiswa Jurusan Ilmu Sosial dan Wakil Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI).
Muhaimin kemudian melanjutkan pendidikan S2 di Universitas Indonesia (UI) dan meraih gelar Magister komunikasi pada 2001.
Hingga akhirnya ia berhasil meraih gelar doktor dari Universitas Airlangga.
Karier politiknya Muhaimin Iskandar dimulai di Era Reformasi 1998, saat itu ia bersama tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama (NU) termasuk Abdurrahman Wahid atau akrab disapa Gus Dur mendirikan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Cak Imin pun langsung dipercaya dan menempati posisi strategis di Partai PKB itu yakni menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen).
Nama Muhaimin Iskandar semakin dikenal saat ia mencalonkan sebagai calon legislatif dan terpilih menjadi anggota DPR RI fraksi partai PKB pada 1999.
Pria yang akrab disapa Cak Imin itu dipercaya untuk menjadi Wakil Ketua DPR RI periode 1999-2004 di usianya yang baru 33 tahun, sehingga ia menjadi pimpinan termuda DPR pada saat itu.
Pada pemilu 2004, Muhaimin Iskandar kembali dipercaya oleh Rakyat, ia terpilih kembali menjadi anggota DPR RI dan juga posisi Wakil Ketua DPR RI periode 2004-2009.
Karier Muhaimin Iskandar semakin merokot ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menunjuk dirinya sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi 2009-2014.
Berkat loyalitasnya di Partai PKB dan kemampuan berpolitiknya, Cak Imin pun terpilih sebagai Ketua Umum Partai PKB pada 2014-2019 hingga 2019-2024.
Muhaimin berhasil membawa kader-kadernya masuk menjadi menteri di Kabinet Kerja presiden Joko Widodo (Jokowi) 2014-2019.
Dalam Muktamar VI Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin kembali menjadi ketua umum Partai tersebut.
Cak Imin terpilih secara aklamasi setelah 514 perwakilan DPC dan 38 DPW, dan para pengurus DPP PKB tak memberikan mandatoris pada figur lain.
Dalam pemilu Pilpres 2024, Muhaimin Iskandar mencoba peruntukkan maju sebagai calon wakil presiden berpasangan dengan Anies Baswedan sebagai calon presiden.
Sayangnya Pasangan capres cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar meraih 40.971.906 suara atau 24,95 persen, mengalahkan pasangan capres cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan raihan 27.040.878 suara atau 16,47 persen.
Sementara itu pasangan presiden-wakil presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming berhasil meraih 96.214.691 suara atau 58,58 persen.
Riwayat Pendidikan:
- Madrasah Tsanawiyah Negeri Jombang
- Madrasah Aliyah Negeri I Yogyakarta: 1985
- Sarjana Politik, FISIP UGM: 1992
- Magister Komunikasi Universitas Indonesia: 2001
- Doktor Universitas Airlangga: 2018
Riwayat Karier:
- Kepala Divisi Penelitian Lembaga Pendapat Umum, Jakarta: 1992-1994
- Kepala Divisi Penelitian Lembaga Pendapat Umum, Jakarta: 1992-1994
- Kepala Litbang Tabloid Detik: 1993
- Sekretaris Lembaga Kajian Islam dan Sosial Yogyakarta: 1989
- Staf Pengajar Pondok Pesantren Denanyar Jombang: 1980-1983
- Sekretaris Jenderal DPP PKB: 2000-2005
- Wakil Ketua DPR RI: 1999-2004
- Wakil Ketua DPR RI: 2004-2009
- Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi: 2009-2014
- Wakil Ketua MPR RI: 2018-2019
- Wakil Ketua DPR RI: 2019-2024
Riwayat Organisasi:
- Ketua Korps Mahasiswa Jurusan Ilmu Sosial, Yogyakarta
- Ketua PMII Cabang Yogyakarta: 1994-1997
- Wakil Ketua KNPI Yogyakarta
- Sekretaris Jenderal DPP PKB: 2004-2005
- Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa: 2014-2019
- Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa: 2024-2029