Mayor Teddy Masuk Kabinet Jadi Sorotan Netizen
- Setpres
Jakarta, VIVA – Indonesia Indicator (I2) mengungkapkan, pengangkatan Mayor Teddy Indra Wijaya sebagai Sekretaris Kabinet dalam Kabinet Merah Putih periode 2024-2029 disambut dengan antusias oleh netizen di media sosial.
"Kehadiran nama Mayor Teddy, yang sebelumnya tidak masuk dalam bursa kandidat menteri, telah menarik perhatian publik. Apalagi, posisinya sebagai Sekretaris Kabinet," ujar Direktur Komunikasi I2, Rustika Herlambang di Jakarta, Senin.
Menurut riset yang dilakukan I2 hingga Senin 21 Oktober 2024, ada sekitar 40.896 unggahan dari 22.593 akun terkait topik ini, dengan total interaksi (engagement) mendekati 1,7 juta.
"Warganet memberikan respons netral hingga positif terhadap pengumuman resmi ini, dengan hanya 8 persen yang menunjukkan sentimen negatif," tambahnya.
Rustika menjelaskan bahwa mayoritas netizen merasa senang dan memberikan apresiasi terhadap pengangkatan Mayor Teddy dalam kabinet. Sosok Mayor Teddy memang dikenal sebagai favorit di kalangan netizen.
Reaksi positif yang dipicu oleh pengumuman tersebut mencerminkan rasa optimisme warganet, dengan emosi seperti Joy (43 persen), Surprise (24 persen), dan Trust (9 persen), yang sebagian besar merespons penunjukan Mayor Teddy.
Ajudan Prabowo yang populer di media sosial ini berhasil menarik simpati di kalangan generasi muda. Data analisis menunjukkan bahwa lebih dari 85 persen komentar tentang Mayor Teddy bersifat positif, mencerminkan tingkat kepercayaan netizen terhadap dirinya, berkat kinerja dan loyalitasnya selama ini.
Selain itu, beberapa tokoh lain dalam kabinet seperti Veronica Tan, Sri Mulyani Indrawati, dan Profesor Stella juga menjadi pusat perhatian, bersama dengan tiga wakil menteri keuangan yang sering dibahas bersamaan dengan nama Sri Mulyani.
Rustika menambahkan bahwa sosok Budi Gunawan juga menjadi sorotan netizen, meskipun keterkaitannya dengan PDI Perjuangan telah dibantah oleh Puan Maharani.
Di sisi lain, nama-nama menteri koordinator yang berasal dari ketua partai politik juga menjadi bahan diskusi, dianggap sebagai bentuk apresiasi Prabowo terhadap partai-partai pendukungnya.
Sebanyak 79 persen postingan mengenai pengumuman kabinet ini beredar di platform X (sebelumnya Twitter), dengan 38 persen di antaranya berisi kritik. Kritik tersebut mencakup pandangan bahwa kabinet dianggap terlalu besar dan berpotensi membebani anggaran, yang diperkirakan mencapai Rp777 miliar per tahun.
Kritik lainnya terkait dominasi partai politik dalam kabinet dan kekhawatiran bahwa beberapa menteri mungkin lebih loyal kepada partai politik dibandingkan presiden, yang dikhawatirkan bisa mempengaruhi kinerja kabinet.
Unggahan lain muncul di platform Instagram (5 persen), TikTok (8 persen), Facebook (4 persen), dan YouTube (4 persen). Meskipun demikian, mayoritas interaksi terjadi di Instagram (52 persen) dan TikTok (39 persen), yang menunjukkan bahwa konten di kedua platform ini mendapatkan tanggapan lebih besar dari netizen.
"Sebagian besar warganet lebih banyak merespons secara positif, terutama karena kehadiran Mayor Teddy yang dinilai membawa harapan baru terhadap kinerja kabinet," ujar Rustika.
Di tengah ekspektasi dan tantangan yang dihadapi, Rustika menekankan bahwa masyarakat memberikan kesempatan kepada para menteri untuk membuktikan diri. Ia menambahkan bahwa masyarakat berharap para menteri dapat memenuhi ekspektasi publik dan menjalankan tugas mereka dengan baik, menjadikan momentum ini sebagai peluang untuk perubahan positif.
"Harapannya, para menteri dapat bekerja dengan profesionalisme dan integritas, serta membangun hubungan yang baik dengan masyarakat melalui media sosial," ujar Rustika.
"Kita semua berharap agar para menteri tidak hanya mewakili pemerintah, tetapi juga berperan sebagai agen perubahan yang responsif terhadap aspirasi masyarakat," lanjutnya.
Presiden Prabowo Subianto secara resmi melantik Mayor Teddy Indra Wijaya sebagai Sekretaris Kabinet di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 143P/2024 tentang Pengangkatan Sekretaris Kabinet yang ditandatangani pada 20 Oktober 2024.