Aksi Bela Palestina, Pemuda Indonesia Datangi Kedubes AS Tuntut Setop Suplai Senjata ke Israel
- Istimewa
Jakarta, VIVA - Kondisi rakyat Palestina yang makin memprihatinkan imbas serangan brutal zionis Israel terus jadi perhatian publik dunia termasuk di Tanah Air. Massa pemuda Indonesia yang terdiri dari berbagai simpul organisasi menggelar aksi solidaritas untuk Palestina.
Mereka mendatangi gedung Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Jakarta, Jumat 18 Oktober 2024. Massa menamakan sebagai gerakan Api Palestina menggelar aksi solidaritas bertajuk 'Open Mic For Gaza #Save North Gaza'.
Koordinator Aksi Namsianto Wakhid menjelaskan pihaknya melibatkan berbagai unsur pemuda dan masyarakat umum. Ia menyebut beberapa organisasi yang turun tangan seperti Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK), Forum Komunikasi Mahasiswa Bela Palestina (FKMBP).
Selain itu, ada Sahabat Jalanan Palestina (SJP), One Day One Juz (ODOJ), Jaringan Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (JPRMI), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), hingga Majelis Permusyawaratan Pemuda Islam (MAPADI).
Dia mengatakan aksi solidaritas ini merupakan respons atas situasi kemanusiaan yang semakin memburuk di Jalur Gaza, khususnya  Gaza Utara.Â
"Di mana serangan militer Israel terus berlangsung tanpa henti. Dalam beberapa bulan terakhir, ribuan warga sipil, termasuk anak-anak dan perempuan, menjadi korban dalam serangan udara dan darat Israel," kata Wakhid dalam keterangannya dikutip pada Sabtu, 19 Oktober 2024.Â
Menurutnya, Kedubes AS dipilih jadi tempat sasaran aksi karena negara itu berpartisipasi dalam membantu Israel. Bantuan AS ke zionis Israel itu dari militer hingga suplai senjata.Â
"Partisipasi Amerika Serikat dalam menyediakan bantuan militer dan suplai senjata bagi Israel adalah bentuk dukungan langsung terhadap tindakan genosida tersebut," jelas Wakhid.
Pun, dia menuturkan pihaknya sengaja mengangkat tema "Open Mic For Gaza" sebagai simbol kebebasan berekspresi dan seruan lantang terhadap dunia internasional, khususnya AS. Wakhid menyerukan agar AS menghentikan keterlibatan mereka dalam mendukung Israel.Â
"Melalui forum terbuka ini, kami menyampaikan aspirasi dan tuntutan secara kolektif, mengajak masyarakat untuk bersatu mendukung kemerdekaan Palestina," tuturnya.
Dalam aksi damai solidaritas untuk Palestina, Wakhid yang mewakili massa menyampaikan enam poin tuntutan utama, yaitu:Â
1. Mengutuk Amerika Serikat sebagai pelaku genosida bersama Israel yang harus bertanggung jawab bersama Israel atas kejahatan genosida yang terjadi di Gaza. Bantuan militer dan dukungan finansial yang diberikan menjadikan Amerika sebagai aktor penting dalam kekerasan yang berlangsung ini.
 Â
2. Menuntut AS untuk menghentikan suplai senjata kepada Israel. Kami mendesak agar Amerika Serikat segera menghentikan segala bentuk bantuan militer yang secara langsung memperpanjang konflik dan mengakibatkan korban jiwa di pihak warga sipil Palestina.
3. Menyerukan masyarakat merdeka di Amerika Serikat untuk memberikan tekanan kepada pemerintah mereka. Kami menyerukan kepada warga Amerika Serikat yang cinta perdamaian dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan untuk memberikan tekanan yang kuat kepada pemerintah mereka agar menghentikan kebijakan yang mendukung tindakan kekerasan Israel di Gaza.
4. Mendesak pemerintah Indonesia terpilih, Prabowo Subianto, untuk konsisten mendukung kemerdekaan Palestina karena ini sesuai dengan amanat konstitusi UUD 1945 dan nilai-nilai Pancasila. Kami mendesak pemerintahan baru yang akan datang berkomitmen secara konsisten untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina, utamanya dengan menolak seluruh prospek normalisasi dengan Israel serta meningkatkan upaya penggalangan bantuan internasional, termasuk bantuan militer, guna menghadapi penjajahan Israel.
5. Mengajak seluruh elemen masyarakat untuk konsisten mendukung kemerdekaan Palestina, termasuk mengajak para pelajar, mahasiswa, pemuda, dan seluruh masyarakat Indonesia untuk terus mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina. Salah satu langkah konkrit bisa dilakukan adalah melakukan boikot terhadap produk-produk yang mendukung Israel dan kebijakan penindasannya.
6. Mendorong diskusi dan aksi literasi tentang kemerdekaan Palestina dengan secara aktif menyuarakan perjuangan Palestina melalui diskusi, mimbar bebas, aksi damai, hingga gagasan berupa tulisan. Hal ini diharapkan dapat membangun kesadaran kritis di kalangan generasi muda tentang pentingnya pembebasan Palestina dari cengkeraman penjajahan.