Pemda Rembang Puji Inisiatif Fishlog dalam Pelatihan Limbah Rajungan

Ilustrasi limbah.
Sumber :
  • New York Post

Rembang, VIVA –  Pemerintah Kabupaten (Pemda) Rembang, melalui Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Sofyan Cholid, mengapresiasi Pelatihan Manajemen Limbah Rajungan yang diselenggarakan oleh Fishlog. 

4 Tahun Berdiri RB Rembang SIG Catat Transaksi UMKM Rp 4,62 Miliar

Kegiatan ini merupakan bagian dari Closing Ceremony program Catalytic Funding 2024, yang didukung oleh Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) dan Development Programme (UNDP).

Dalam kesempatan tersebut, Cholid mengapresiasi pelatihan ini sebagai langkah penting dalam meningkatkan kesadaran pelaku usaha, terutama Ibu-ibu pengupas rajungan, mengenai pengelolaan limbah.

Kolaborasi PLN IP dan BI Perluas Pemanfaatan Limbah Uang Kertas untuk Bahan Bakar PLTU

"Saya atas nama Pemerintah Kabupaten Rembang mengucapkan apresiasi kepada Fishlog. Kegiatan ini sangat penting untuk menjaga ekosistem dan memanfaatkan limbah secara optimal,” ungkap Cholid.

Pelatihan ini bertujuan tidak hanya untuk pengelolaan limbah, tetapi juga untuk menciptakan peluang meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Plastics & Rubber Indonesia 2024, Dorong Inovasi Daur Ulang dan Efisiensi Pengurangan Limbah

"Limbah yang terbuang dapat dimanfaatkan menjadi produk bernilai, seperti kitosan dan tepung ikan, yang bisa meningkatkan pendapatan para pelaku usaha, khususnya Ibu-ibu rumah tangga,” tambah Cholid.

Pemerintah Rembang berkomitmen untuk terus mendukung program-program berkelanjutan yang dapat membantu ekonomi lokal dan menjaga lingkungan.

Di tempat yang sama, COO Fishlog/Direktur PT Rantai Pasok Ekosistem, Abdul Halim menjelaskan, FishLog telah melaksanakan empat program dalam upaya menciptakan ekosistem berkelanjutan bagi nelayan.

Program-program tersebut meliputi literasi keuangan, pendidikan karakter, manajemen limbah, dan penanaman mangrove.

Dalam penjelasannya, Halim menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, sektor keuangan, dan stakeholder lainnya.

"Kita paham bahwa setiap program-program tersebut tidak luput dari peranan dari pemerintah, peranan dari bidang keuangan, peranan dari stakeholder lainnya, termasuk dari posisi pemusahaan yang pertama, itu adalah sisi kolaborasi," kata dia.

Setelah berhasil dalam kolaborasi keempat program, langkah selanjutnya adalah fokus pada inovasi. Menurutnya, banyak masukan yang diperoleh, termasuk dari peserta program pendidikan karakter, yang menunjukkan pemahaman pentingnya menjaga kesehatan lingkungan.

“Masukan dari adik-adik ini sangat berharga, karena mereka menyadari betapa pentingnya peran mereka dalam menjaga lingkungan,” jelas Halim.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya