H20 2024 Ditutup, Hasilkan 52 MRA hingga Komunike Penguatan Ekosistem Halal Global

The 3rd Halal-20 (H20)
Sumber :
  • Humas BPJPH

Jakarta, VIVA – Gelaran The 3rd Halal-20 atau H20 yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama selesai.

Rapat Kerja Nasional, Pimpinan Kemenag Tegaskan Komitmen Lebih Melayani Umat

Forum halal global tersebut menghasilkan output penting, yakni penandatanganan 52 Mutual Recognition Agreement (MRA) antara BPJPH dan Lembaga Halal Luar Negeri dari 24 negara, dan juga Komunike Penguatan Ekosistem Halal Global dari seluruh delegasi yang hadir.

Dicapainya 52 MRA tersebut menambah jumlah capaian MRA yang telah ada sebelumnya sebanyak 40 MRA, sehingga saat ini telah ada 92 MRA. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Wakaf 100 Juta, Menag Rilis Gerakan Wakaf Uang Kementerian Agama

Kepala BPJPH Muhammad Aqil Irham mengatakan bahwa dicapainya sejumlah 52 MRA sekaligus di forum H20 tahun ini merupakan pencapaian besar sebagai langkah penting dalam memperkuat sinergitas ekosistem halal global.

"Forum H20-2024 menjadi ajang strategis bagi kita untuk memperluas jaringan dan memperdalam wawasan tentang bagaimana inovasi teknologi dan digitalisasi dapat menjadi keunggulan bagi Stakeholder Halal. Terutama sebagai tanggung jawab produksi dan konsumsi," kata Kepala BPJPH Muhammad Aqil Irham, saat menutup gelaran H20 Tahun 2024, pada Kamis malam 10 Oktober 2024.

Presiden Prabowo Sebut APEC Harus Jadi Jembatan Ketahanan, Inovasi, dan Inklusi

"Saya ingin berbagi cerita bagaimana inovasi teknologi berdampak pada layanan kita, yang berdampak signifikan pada kuantitas dan kualitas. Tahun 2021, saat saya dilantik menjadi Kepala BPJPH, kondisinya (layanan BPJPH) semuanya benar-benar masih manual," kisahnya.

The 3rd Halal-20 (H20)

Photo :
  • Humas BPJPH

"Jadi menurut saya, itu yang perlu diubah. Saya bilang, “Kita tidak boleh ketinggalan dari kementerian dan lembaga layanan publik lain”. Makanya kita mulai. Bayangkan, bagaimana BPJPH dengan tenaga kerja hanya 200 orang bisa menerbitkan sertifikat untuk 5 juta produk. Bagaimana saya bisa tanda tangan 1 juta kali. Inovasi teknologi," lanjutnya.

Hasil lain dari forum H20 adalah terlaksananya edukasi jaminan produk halal terkait implementasi inovasi teknologi dalam pengembangan ekosistem industri halal melalui International Conference on Halal Traceability. Juga, melalui Seminar Halal Indonesia untuk updating regulasi JPH.

"Saya rasa sudah saatnya kita melangkah maju untuk memanfaatkan inovasi teknologi dan mewujudkan traceability/ketertelusuran dalam rantai pasokan halal global,” ungkap Aqil.

“Saya yakin selama acara ini, kita semua telah memperoleh diskusi interaktif yang mendalam melalui pertukaran pengetahuan dan pengalaman di antara kita. Ini tentu adalah kesempatan bagus untuk memperkuat kolaborasi kita," sambung Aqil.

"Silakan nikmati berbagai macam hidangan khas Indonesia di jamuan makan malam ini: Gado-gado, Soto, Nasi kebuli, Puding Mangga, dan lain-lain. Kami berharap acara ini semakin menambah wawasan Anda tentang cita rasa kuliner Indonesia,” lanjutnya.

“Saya juga ingin meminta maaf atas ketidaknyamanan yang mungkin Anda alami selama acara ini. Sebagai penutup, terima kasih atas kontribusi yang luar biasa dan berharap dapat bertemu Anda di Halal 20, 2025 mendatang," jelasnya.

Adapun Komunike sebagai kesepakatan bersama seluruh delegasi H20 dibacakan oleh Chief Officer of America Halal Foundation, James Chambers, berisi tiga area kunci pengembangan ekosistem global halal, yakni:  

(1) Membangun Konektivitas Halal Global
H20 menekankan penguatan komitmen global untuk menciptakan ekosistem halal yang saling terhubung. Hal ini termasuk mendorong pengakuan bersama dan kolaborasi di antara para pemangku kepentingan untuk mengatasi tantangan unik yang ditimbulkan oleh perbedaan standar halal, layanan, dan pengembangan produk di berbagai negara.

(2) Pembaruan Kebijakan Halal Global Indonesia
Pada Oktober 2024, Indonesia akan memberlakukan kewajiban sertifikasi halal. Kebijakan ini juga bertujuan untuk menyelaraskan standar halal secara global, menjadikan produk bersertifikat halal lebih mudah diakses dan memberikan kejelasan yang lebih pasti bagi mitra internasional.

(3) Merangkul Teknologi untuk Pertumbuhan
Mengintegrasikan teknologi mutakhir seperti AI, blockchain, dan TI ke dalam kebijakan halal sangat penting untuk pertumbuhan industri berkelanjutan. Inovasi ini akan mendorong transparansi, meningkatkan aksesibilitas, dan membangun kepercayaan pada ekosistem halal global, meningkatkan keterlacakan dan efisiensi di seluruh rantai pasok.

Berdasarkan ketiga area kunci tersebut, H20 juga menghasilkan "Call Action" untuk dilaksanakan bersama, yakni:

"Komunike H20 2024 mengajak pemerintah, lembaga sertifikasi halal, industri, dan stakeholder di seluruh dunia untuk bergabung dalam merangkul keterbukaan dan inovasi teknologi,”.

“Kolaborasi ini akan membantu memperkuat ekosistem halal global, mendorong pertumbuhan berkelanjutan, meningkatkan praktik industri, dan memberikan hasil yang lebih baik bagi konsumen,”.

“Bersama-sama, kita dapat mencapai praktik halal yang diakui secara global dan konsisten yang menguntungkan semua pemangku kepentingan,"

Sekalipun konferensi H20 telah ditutup, rangkaian kegiatan H20 masih berlanjut dengan esok harinya pada 11 Oktober 2024 dilanjutkan dengan kegiatan tour ke lokasi wisata, sebagai promosi wisata alam dan kuliner halal kepada para delegasi luar negeri. Kegiatan coaching clinic dan halal expo juga dilaksanakan hingga tanggal 12 Oktober mendatang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya