Menag Yaqut: Inovasi Teknologi Kunci Sukses Layanan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal

Menag Yaqut Cholil Qoumas resmi buka gelaran The 3rd Halal-20 (H20) di ICE BSD
Sumber :
  • Humas BPJPH

Serpong, VIVA – Inovasi teknologi merupakan kunci sukses penyelenggaraan layanan Jaminan Produk Halal (JPH) yang dijalankan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama.  

Berani Inovasi! Top 20 Finalis Wirausaha Muda Mandiri 2024 Siap Uji Karya di Tahap Akhir

Demikian ditegaskan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas saat membuka ajang The 3rd Halal-20, di ICE BSD, Serpong, Banten, Kamis 10 Oktober 2024. Acara ini diikuti perwakilan dari 114 Lembaga Halal Luar Negeri dari 38 negara.

Hadir juga dalam kesempatan itu perwakilan dari Kementerian Perdagangan, para duta besar negara sahabat, pejabat eselon I dan II Kemenag. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Apresiasi Berujung Motivasi

"Secara kinerja, Badan Penyelenggara Jaminaan Produk Halal telah meningkatkan baik secara kualitas maupun kuantitas produk halal baik produk dalam maupun luar negeri. Saat ini Indonesia telah menunjukkan progress yang signifikan dalam penyelenggaraan Jaminan Produk Halal. Dalam hal dunia internasional, peringkat SGIE meningkat terutama pada makanan dan minuman halal," ungkap Menag Yaqut saat membuka forum H20.

Berstandar Tinggi, Inovasi dan Layanan Cinema XXI Dapat Pengakuan Dunia

"Dengan inovasi teknologi, halal dapat mengambil peran pada produksi dan konsumsi yang bertanggung jawab yang merupakan salah satu poin tujuan pembangunan berkelanjutan," lanjut Menag Yaqut.

Lebih lanjut, Menag mengatakan bahwa salah satu misi penting untuk mewujudkan hal tersebut adalah bagaimana produk halal bisa menerapkan prinsip traceability atau ketertelusuran dalam Jaminan Produk Halal.

Sehingga, pengembangan ekosistem halal akan semakin optimal dengan didukung informasi secara traceable from-farm-to-fork, sehingga bisa diketahui oleh semua stakeholder.

"Inovasi teknologi tersebut dapat diwujudkan salah satunya dengan memanfaatkan teknologi blockchain. Oleh karenanya, pada kesempatan ini, Pemerintah Indonesia menggelar kembali acara H20 untuk ke-3 kalinya dengan tema “Halal Traceability in the Global Supply Chain: Technology Innovation," ujar Gus Men, sapaan Menag.

"Ini juga menyambung arahan bapak Presiden pada pembukaan Trade Expo Indonesia kemarin bahwa penting bagi kita melakukan digitalisasi untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang yang sedang terjadi pada masa kini," imbuhnya.

Dalam forum yang dihadiri 500 lebih peserta yang terdiri atas delegasi Lembaga Halal Luar Negeri dan stakeholder terkait tersebut, Menag mengajak seluruh stakeholder penyelenggara jaminan produk halal untuk terus memperkuat sinergi-kolaborasi dalam pemanfaatan inovasi teknologi.

"Dalam forum ini saya mengajak seluruh stakeholder penyelenggara jaminan produk halal terutama Lembaga Halal Luar Negeri untuk bersatu dan mengintegrasikan layanan kita dengan mengembangkan dan memanfaatkan inovasi teknologi," ujar Menag.

Seperti diketahui, Indonesia berhasil masuk tiga besar pada the Global Islamic Economy Indicator (GIEI) dalam State of the Global Islamic Economy (SGIE) Report 2023 yang dirilis oleh DinarStandard di Dubai, Uni Emirat Arab, pada Desember 2023 lalu.

Indonesia yang pada tahun 2022 di posisi keempat, kini menduduki peringkat ketiga, di bawah Malaysia dan Arab Saudi. Sedangkan sektor halal food atau produk makanan halal, Indonesia berada di peringkat kedua dunia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya