Desain Manajemen Talenta Nasional, Amich Alhumami: Tugas Sudah Kami Jalankan

Amich Alhumami, saat peluncuran Manajemen Talenta Nasional
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta, VIVA – Melalui Peraturan Presiden atau Pepres Nomor 108 tahun 2024, pemerintah saat ini telah memiliki desain Manajemen Talenta Nasional atau MTN. Dengan begitu, ini akan menjadi acuan pemerintah memetakkan potensi dan bakat masyarakat yang luar biasa.

Indonesia, Germany Collaborate on Social Security Inclusive

“Saat ini kami fokus kepada tiga hal, yaitu olahraga, seni-budaya, kemudian riset dan inovasi,” kata Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional atau Bappenas, Amich Alhumami, dikutip Kamis 10 Oktober 2024.

Itu disampaikannya di hadapan ratusan tokoh yang mewakili kementerian dan lembaga negara serta pegiat talenta nasional, Rabu kemarin.

RI-Jerman Jalin Kerja Sama Wujudkan Sistem Jaminan Sosial Inklusif dan Berkelanjutan

Lebih lanjut jebolan International Development Studies (IDS) University of Sussex Inggris, tersebut memaparkan, ada sejumlah kementerian dan lembaga yang terlibat dalam MTN. Yakni Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset, dan Pendidikan Tinggi (Kemendikbudristek), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan Bappenas. 

“Sesungguhnya, tugas yang dimandatkan oleh bapak Presiden adalah kepada Kepala Staf Kepresidenan, kemudian karena ada alasan kelembagaan pemerintahan, itu kemudian dijalankan oleh Bappenas. Mandat itu sudah kami jalankan bersama BRIN, Kemendikbudristek, Kemenpora. Tugas sudah kami jalankan, bapak Kepala Staf Kepresidenan,” kata Amich, yang juga Anggota Dewan Pakar Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani PP Muhammadiyah.

Bappenas Minta Pengusaha Bantu Program SDGs

Kebijakan MTN

Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko menjelaskan terkait kronologi kebijakan desain MTN. Yakni dimulai pada 2018. Saat itu dia berkunjung ke sejumlah negara. Eks Panglima TNI Itu ke China. Dirinya berbicara dengan Staf Khusus Presiden Xi Jinping. Dimana China melalui national talent strategic sudah memetakan siapa saja warganya yang memiliki talenta hebat. Setelah itu diberdayakan dan diberikan perhatian lebih.

Moeldoko juga mengunjungi Wuling. Dimana ada 4.000 periset hebat yang melakukan penelitian. Anak muda 35 tahun yang memimpin. Itu yang membuat dirinya takjub terhadap apa yang dia saksikan.

Ketika ke Kantor Huawei, Moeldoko juga melihat ada 24 ribu periset. Mereka berkumpul di berbagai gedung yang ada di sana. Ada gedung Prancis, Gedung Inggris, dan lainnya, seperti kawasan Eropa.

“Semuanya melakukan riset dengan serius,” kata Moeldoko.

Apa yang disaksikannya tersebut disampaikan ke Presiden Jokowi. Yang kemudian dia diperintahkan membuat desain MTN. “Pada hari ini, kita sama-sama meluncurkan MTN sebagai komitmen bersama memajukan bangsa ini,” kata Moeldoko.

Manajemen Talenta Nasional adalah strategi yang diimplementasikan oleh pemerintah dan lembaga terkait untuk mengidentifikasi, mengembangkan, dan memaksimalkan potensi individu-individu berbakat dalam suatu negara.

Tujuan utamanya adalah memastikan bahwa setiap warga negara yang memiliki kemampuan luar biasa, baik di bidang riset dan inovasi, seni budaya, dan olahraga dapat diberikan kesempatan yang tepat untuk berkembang dan berkontribusi secara optimal. Manajemen talenta ini melibatkan berbagai program seperti pelatihan, beasiswa, pengembangan karir, hingga penempatan dalam posisi strategis yang sesuai dengan keahlian individu.

Tujuan dari Manajemen Talenta Nasional (MTN)

Pertama, mempersiapkan talenta yang mampu berdaya saing secara internasional dalam bidang riset dan inovasi, seni budaya, serta olahraga.

Kedua, menjamin pembibitan, pengembangan, dan penguatan talenta nasional secara komprehensif, terintegrasi, dan berkelanjutan.

Ketiga, mengkoordinasikan kebijakan lintas kementerian/lembaga, pemerintah daerah, serta pemangku kepentingan dalam mendukung pembibitan dan pengembangan talenta.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya