Cara Naomi Bertahan Hidup di Tengah Lebatnya Hutan Gunung Slamet
- X/penrem071_wk
Semarang, VIVA – Pelajar SMK 3 Kota Semarang bernama Naomi Daviola Setyanie (17), warga Jalan Kauman Baru Blok B-1, Semarang, yang sempat hilang hingga akhirnya ditemukan saat mendaki di Gunung Slamet, bercerita soal cara bertahan hidup tersesat di hutan.
Naomi awalnya naik dari Pos Bambangan, Kabupaten Purbalingga pada Sabtu, 5 Oktober 2024, pukul 23.00 WIB. Dirinya bersama rombongan sampai puncak pada keesokannya harinya sekitar pukul 13.00 WIB.
Setelah istirahat dan berswafoto, Naomi dan Rombongan memutuskan untuk turun. Saat hendak turun, kabut tebal mulai menyelimuti jalur pendakian.
Naomi mengatakan, pada saat turun, rombongannya terpecah menjadi tiga kelompok. Awalnya Naomi mengaku tidak berada di barisan terakhir. Ia melihat ada dua orang di belakangnya, namun ketika ditunggu ternyata dua orang tersebut tidak ada.
Dalam kondisi sendirian, Naomi rupanya melipir keluar jalur pendakian dan masuk ke dalam hutan. “Bener-bener full hutan saya tidak bisa melihat apa-apa lagi selain hutan,” kata Naomi saat ditemui di kediamannya, Karangroto Genuk, Kota Semarang, Rabu 9 Oktober 2024.
Naomi tersesat di hutan selama dua malam. Ia berhasil bertahan hidup berkat tiga roti yang dibawa dan sumber mata air di sana.
"Kalau makan mungkin dari roti yang kemarin saya bawa itu masih bisa dimakan tapi harus diirit-irit karena ndak tau berapa lama kita di sana jadi memang harus bertahan hidup gitu caranya,” kata Naomi.
Selama tersesat, dirinya mengikuti seekor burung dan berharap bisa menemukan jalan keluar dari hutan.
“Lalu ikuti petunjuk burung sebenarnya agak ragu awalnya, kita ndak tahu burungnya apa baik atau ndak. Dia naik saya naik, dia turun saya turun sampe di tengah saya mulai berhenti istirahat," bebernya.
Beruntung Naomi cepat ditemukan oleh tim SAR. Tim SAR menemukan Naomi sekitar 350 meter dengan arah 120 derajat dari Pos 7, pada koordinat 7,14 derajat lintang selatan dan -109,13 bujur timur.
Setelah ditemukan tim SAR gabungan, Naomi langsung diberi minum dan makan. Ia juga dilakukan pemeriksaan medis ketika sudah sampai di basecamp.