Lagi Silaturahmi ke Pesantren di Riau, Presidium PO dan MLB NU Dapat Intimidasi
- Istimewa
Jakarta, VIVA - Tim Presidium Penyelamat Organisasi (PO) dan Musyawarah Luar Biasa Nahdlatul Ulama (MLB NU) melakukan silaturahmi dengan pengasuh Pondok Pesantren se- Sumatera, Senin, 7 Oktober 2024. Momen silaturahmi itu ternoda dengan kehadiran Banser yang diduga melakukan intimidasi kepada ulama dan kiai yang hadir.
"Rupanya silaturahim itu membuat PBNU
gerah, khawatir dan semakin takut bila MLB NU benar-benar terlaksana," kata juru bicara Presidium PO, KH. Imam Baehaqi, dalam keterangannya dikutip pada Kamis, 9 Oktober 2024.
Menurut dia, silaturahmi yang digelar di pesantren kawasan Kabupaten Siak itu mestinya diikuti juga oleh NU struktural dan kultural. Namun, acara tersebut rusak dengan hadirnya puluhan Banser yang didampingi pengurus PCNU Kabupaten Siak.
"Mereka menghampiri ulama-kiai yang sedang bertemu. Tidak seperti Banser yang biasa mengawal dan mendampingi ulama-kiai dengan sikap tawaddu’ dan melayani, kedatangan mereka telihat gelagat dan perilaku yang tidak wajar," lanjut Imam.
"Mereka seperti petugas penertiban yang akan menginterogasi secara intimidatif dan siap
eksekusi," tuturnya.
Dia mengkrtik Banser yang melakukan dialog bukan seperti santri terhadap kiai. "Lebih menampakkan petugas yang menjalankan perintah atasan," ujarnya.
Padahal, menurut Imam, lokasi silaturahmi tak ada perangkat kegiatan, tidak ada backdrop atau spanduk dan lain-lain. "Kita hanya menggelar silaturahmi," ujarnya.
Saat kejadian, Ketua PCNU Kabupaten Siak, KH M. Thoyib Firdaus yang dikawal Banser menyampaikan dan memohon kepada para ulama-kiai yang hadir agar tak melanjutkan kegiatan berkaitan dengan Muktamar Luar Biasa (MLB) NU di Kabupaten Siak.
"Beliau beralasan untuk menjaga kondusifitas dan kemajuan NU di Kabupaten Siak, Riau. Terhadap mereka, salah satu Presidium PO dan MLB NU," tutur Kiai Imam.
Imam merasa heran karena ia sudah menjelaskan maksud silaturahmi. Selain itu, menjelaskan beberapa mekanisme
berjam’iyyah yang diatur dalam Konstitusi Jam’iyyah Nahdlatul Ulama.
"Sayangnya Ketua PCNU Kabupaten Siak
didampingin Banser tetap meminta dan memohon dengan sangat agar kegiatan berkaitan
dengan MLB NU itu tidak dilaksanakan di Kabupaten Siak," kata dia.
Adapun, salah seorang Presidium PO dan MLB NU, KH Achmad Rosikh Roghibi minta kepada ulama-kiai yang hadir untuk melanjutkan kegiatan. Hal itu bisa dilakukan dengan ziarah ke makam dan Istana Kesultanan/Kerajaan Siak Sri Indragiri.
Kemudian, agenda berikutnya, ulama kiai, perwakilan struktural dan kultural NU 7 wilayah dari 10 wilayah se-Sumatera
beserta perwakilan struktural, kultural NU dan tokoh NU/Pesantren dari kabupaten/kota
se-Riau melanjutkan kegiatan yang sudah direncanakan ke Kota Pekanbaru, Riau.
Di salah satu hotel Kota Pekanbaru, kegiatan utama Pra MLB Zona Sumatera yang dikemas dengan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Presidium MLB NU se-wilayah Sumatera, dilaksanakan.
Perwakilan Struktural, Kultural NU dan Pengasuh Pesantren se-Sumatera yang telah mendaftar hadir sebanyak lebih kurang
80 orang. Terdiri dari perwakilan 7 PWNU se-Sumatera, ditambah perwakilan PCNU se-Riau dan kiai/tokoh NU se-Riau.
Sementara, Presidium PO dan MLB NU yang hadir sebanyak 5 orang.
KH Achmad Rosikh Roghibi, salah satu Presidium yang hadir dari PP MIS Sarang
Rembang, menyampaikan kegiatan Pra MLB NU Zona Sumatera yang dikemas dalam acara Rakornas Presidium MLB se-Sumatera merupakan
ikhtiar yang baik secara jam’iyyah.
Menurut dia, momen bertemu untuk mendengarkan langsung keresahan struktural, kultural dan pesantren terhadap kinerja dan performa PBNU selama ini, demi perbaikan jam’iyyah.
Mendengarkan pendapat, saran, kritik dan masukan dari berbagai pihak khususnya perwakilan struktural NU terkait pelaksanaan MLB-NU.
Dari diskusi untuk membedah buku 'Risalah Amanat Bangkalan' dan koordinasi
selama 5 jam, sore hingga malam di Pekanbaru, Riau disepakati beberapa hal terkait tindak lanjut menuju MLB NU. Kesepakatan itu antara lain:
1. Seluruh peserta yang hadir siap menjadi penggerak dan konsolidator Penyelamatan
Organisasi dan Muktamar Luar Biasa (MLB) Nahdlatul Ulama untuk wilayah Sumatera;
2. Menunjuk dan menyepakati KH Tengku Rusli Ahmad, S.E., M.M sebagai Koordinator
Presidium MLB NU wilayah Sumatera. Sekaligus memberi kewenangan kepada beliau
untuk melengkapi Tim Koordinasi Presidium, membagi tugas dan mengatur kesiapan
MLB NU di Sumatera;
3. Forum Rakornas Presidium MLB NU se-Sumateri menyepakati rekomendasi
penyelenggaraan Muktamar Luar Biasa (MLB) Nahdlatul Ulama dilaksanakan di
Bangkalan Madura, Jawa Timur, dengan alasan untuk mengembalikan NU pada titik
mula kebangkitan Jam’iyyah Nahdlatul Ulama di Abad Kedua.
Adapun Forum Pra MLB NU yang dikemas dengan Rapat Koordinasi Nasional Presidium
di Pekanbaru itu ditutup oleh Ketua Presidium KH. Abdussalam Shohib, Pengasuh
PP Mambaul Ma’arif, Denanyar Jombang, Jawa Timur. Selanjutnya, dilakukan prosesi penyematan Slayer Presidium dari KH. Tengku Rusli Ahmad kepada 5 Presidium yang hadir.