Polisi Pastikan Pelaku Pembubaran Diskusi Refly Harun Cs Tidak Menginap di Hotel Kemang

Kepala Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Rovan Richard Mahenu
Sumber :
  • VIVA.co.id/Foe Peace Simbolon

Jakarta, VIVA - Polisi memastikan tidak ada pelaku pembubaran paksa diskusi yang diisi tokoh kritis Refly Harun dan Said Didu, di kawasan Kemang, yang menginap di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan, tempat diskusi digelar.

Jaga Kondusivitas, Pramono Ajak Semua Pihak Legowo Terima Hasil Pilkada

"Tidak ada (yang menginap)," ujar Kepala Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Rovan Richard Mahenu pada Selasa, 8 Oktober 2024.

Kepala Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Rovan Richard Mahenu

Photo :
  • VIVA.co.id/Foe Peace Simbolon
Geger, Pria di Muba Sumsel Tewas Bersimbah Darah Ditembak OTK di Kepala

Dirinya menyebut, hal ini dipastikan setelah polisi melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi. Kemudian juga pemeriksaan terhadap kamera CCTV (closed circuit television) yang berada di hotel tersebut.

Sejauh ini, jumlah tersangka pun baru sembilan orang. Mereka adalah FEK, GW, MR, RR (27), YS (33), YL (24), WSL (28), FMC (24), dan RAS.

Takjub Lihat Polda Metro Jaya Megah, Dharma Pongrekun: Adabnya Juga Harus Megah

"Sudah dicek semua keterangan saksi. Kelompok timur tidak nginap dihotel," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, polisi sudah mengamankan lima orang orang tak dikenal yang membubarkan secara paksa acara diskusi Forum Tanah Air (FTA) di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan. Polisi pun menjelaskan asal-muasal kedatangan kelompok misterius itu.

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Polisi Ade Rahmat Idnal mengatakan kelompok itu diduga masuk dari pintu belakang hotel. Dia mengatakan di saat waktu bersamaan, di dalam dan luar hotel terdapat tiga acara yang sedang berlangsung.

Adapun, salah satu acaranya yakni diskusi yang dihadiri sejumlah tokoh. Lalu, ada juga aksi unjuk rasa yang menolak diskusi tersebut digelar. 

"Itu ada 3 kegiatan. Pertama adalah kegiatan di dalam hotel yaitu kegiatan seminar yang juga saat itu tidak ada pemberitahuannya. Kemudian, ada kegiatan tandingan demo yang tidak menginginkan kegiatan seminar itu terjadi," kata Ade Rahmat pada Minggu, 29 September 2024. 

Namun, ia mengatakan pihak kepolisian tetap melakukan pengamanan meski tak ada pemberitahuan. "Sehingga, kami tetap melakukan pengamanan walaupun tidak ada pemberitahuan," ujar Ade Rahmat.

Polisi sudah melakukan pengamanan di depan hotel. Meski begitu, polisi menduga kelompok yang membubarkan paksa acara diskusi masuk melalui pintu belakang hotel. 

Ade juga menduga sebagian kelompok tak dikenal itu sudah menginap beberapa hari di hotel itu.

"Kemudian tiba-tiba ada beberapa orang massa yang menyusup lewat pintu belakang, lewat pintu karyawan. Ada beberapa yang sudah berada di dalam hotel, sedang didalami kemungkinan sudah menginap di hotel tersebut," tutur Ade.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya