Guru Besar FEB UI: Pembangunan Infrastruktur Era Jokowi Sudah Dirasakan Manfaatnya

Presiden Joko Widodo (jokowi) menyampaikan amanat di HUT TNI ke-79
Sumber :
  • Setpres

Jakarta, VIVA –  Guru Besar FEB UI Prof Telisa Aulia Falianty mengatakan pembangunan infrastruktur era pemerintahan Presiden Jokowi saat ini sudah bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas. 

Hal tersebut disampaikan Guru Besar FEB UI Prof Telisa saat menjadi narasumber. “Infrastruktur itu multiplier effectnya cukup besar, karakteristik infrastruktur di Indonesia itu padat karya, karena banyak PSN yang menyerap lapangan kerja," ujar Prof Telisa.

“Kita sedang mendorong TKDN, pemerintah terus mendorong pembangunan infrastruktur dengan produk lokal, seperti industri semen, transportasi dan seterusnya itu dari ekonomi domestik,” tuturnya.

“Kita sebagai masyarakat merasakan efisiensi kegiatan kita dengan adanya pembangunan infrastruktur tersebut,” tegasnya.

“Biasanya orang menilai infrastruktur itu fisik, padahal ada juga berkaitan dengan teknologi. Di era Pak Jokowi ini kecepatan internet kita mengalami percepatan, seperti dari 4G menjadi 5G sehingga kita semakin mudah melakukan komunikasi dan produktivitas,”  jelas Prof Telisa.

Ekonomi juga sudah banyak menggunakan digital, sehingga itu semua sangat membantu perekonomian nasional, pungkasnya. Menurutnya, kita harus memberikan apresiasi Pak Jokowi bahwa beliau merupakan Bapak Infrastruktur Indonesia karena meninggalkan Legacy luar biasa.

Kita sejauh ini bisa menjaga ekonomi di angka 5 persen meski ada tekanan perekonomian global, kita juga masih bisa terus tumbuh di era COVID-19 bahkan pulih lebih cepat dibanding negara yang melakukan lockdown.

PDIP Tak Bantah Isu Jokowi Mau 'Obok-obok' Internal Partai Lewat Pelengseran Hasto

“Saat itu, infrastruktur sangat membantu ekonomi ini. Kepemimpinan Presiden Jokowi, maka sangat layak menyandang Bapak Infrastruktur Indonesia,” imbuhnya.

Sementara itu, hal senada juga di sampaikan Sesmenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso saat dialog di salah satu media. Menurutnya terkait dengan konektivitas dan mobilitas, seperti bandara, pelabuhan, jalur kereta api, kemudian ada juga terkait energi hingga kedaulatan pangan dengan 53 bendungan, food estate dengan jaringan irigasi telah terealisasi.

Dibayangi Tekanan, Rupiah Menguat di Level Rp 16.309 per Dolar AS

Guru Besar FEB UI:

Photo :
  • Istimewa

“Ada juga hilirisasi dari Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), sampai hari ini sudah ada 22. Kalau kita lihat tersebarnya 15 berada di luar Jawa sehingga mendorong ekonomi inklusif. Capaian tenaga kerjanya tambahannya sudah 122 ribu tenaga kerja,” jelasnya.

Video Emak-emak Viral Nyanyi 'Waktu Ku Kecil' Dinotice Jokowi, Warganet Senggol Gibran

Sementara berbicara daerah 3T sudah mendorong perekonomian di daerah perbatasan, seperti di Jayapura, Irian, kemudian ada juga perbatasan dengan Timor Leste, pungkasnya.

“4 pembangunan infrastruktur yang masif ini sangat berdampak pada pertumbuhan ekonomi kita selama 1 dekade ini,” ujarnya dalam momen tersebut.

Ini semua proyek multi years, sehingga dari sisi jumlah, relatif seluruhnya sudah selesai dan sebagian masih dalam proses. Kita melakukan evaluasi secara reguler PSN dan melaporkannya, jadi dari cacatan terakhir, ada 233 proyek itu ada yang selesai sampai akhir tahun ini ada yang setelah 2024. Jadi semuanya masih dalam proses.

Berbagai proyek infrastruktur kita, baik PSN maupun kawasan pengembangan ekonomi khususnya KEK atau kawasan memang akan meratakan semua sumber pertumbuhan ekonomi, terutama di luar Jawa.

“Saat ini dari 22 KEK yang beroperasi, juga 15 ada di luar Jawa, demikian juga dengan beberapa daerah 3T, pemerintah terus mendorong adanya pembangunan sumber ekonomi baru di kawasan perbatasan,” pungkasnya.

“Mengenai keberlanjutan proyek, saya kira untuk tahun depan pun postur APBN kita 2025, pemerintah masih mengalokasikan sangat besar, 400,3 T dengan fokus ke beberapa layanan dasar ke masyarakat tadi, mulai pendidikan, kesehatan, kemudian masalah ketahanan pangan dan energi,” lanjut penjelasannya.

Sebagaimana diketahui, infrastruktur menjadi hal yang paling penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Terutama sharenya ke PDB kita, satu contoh sektor konstruksi saja, itu share ke PDB sudah 10 persen sendiri, di luar itu juga sektor konsumsi kita dalam beberapa tahun, terakhir di semester 1 2024 ini Fgrowthnya masih 7,5 persen, jadi sangat tinggi sekali  tandasnya.

Kemudian kalau kita lihat multiplier effectnya, dari 1 sektor konstruksi saja, itu linkagenya ke sektor yang lain itu sangat tinggi sekali. Karena itu pemerintah yakin dengan kita tetap melanjutkan pembangunan infrastruktur ke depan, bukan hanya mendorong pertumbuhan ekonomi yang kita terus jaga di level di atas 5 persen bahkan  seperti yang disampaikan Bapak Presiden, tuturnya.

Untuk keberlanjutan ke depan, kita ingin mendorong kembali beberapa infrastruktur yang sudah kita bangun dalam 10 tahun ini, nanti kelanjutannya seperti apa. Sebagai contoh, tadi dari 61 bendungan sudah 53, berikutnya kita mendorong jaringan irigasinya, mengoptimalkan pemanfaatan bendungan itu sendiri, tutupnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya