Diguyur Hujan, Tembok SMKN 1 Kota Jambi Ambruk dan Tewaskan 3 Orang

Foto : Pagar Tembok Pembatas Sekolah SMK Negeri 1, Kota Jambi Ambruk
Sumber :
  • VIVA.co.id/Syarifuddin Nasution (Jambi)

Jambi, VIVA – Pagar tembok SMK Negeri 1 Kota Jambi ambruk pada Jumat siang, 4 Oktober 2024 dan mengakibatkan tiga orang anak di bawah umur meninggal dunia. Salah seorang saksi bernama Ismawati, mengatakan, Peristiwa ini terjadi saat Kota Jambi diguyur hujan deras dan tembok sekolah itu dalam kondisi yang miring dan rapuh.

Ibu-Anak Tertimpa Tembok SPBU Roboh di Deliserdang, 2 Tewas 1 Luka-luka

Setidaknya ada 3 orang yang tewas dalam kejadian ini, mereka adalah 2 orang anak perempuan berinisial H (6) dan S (7) yang tegah bermandi hujan. Satu korban lainnya yakni seorang remaja laki-laki berinisial HN (16) yang melintas menggunakan sepeda motornya.

"Jadi Pagar tembok SMK Negeri 1 Kota Jambi ini merupakan pembatas lorong jalan rumah warga, dan warga sebelumnya sempat mengeluhkan tembok sekolah karena miring dan membahayakan pengguna jalan namun tidak dipedulikan," kata Ismawati, Jumat, oktober 2024.

Mabes Polri Sebut Aipda Robig Bakal Dapat Sanksi yang Adil Bagi Masyarakat

Ilustrasi garis polisi

Photo :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Terpisah, Kapolresta Jambi Kombes Pol Eko Wahyudi, menyampaikan bahwa sejauh ini dari informasi yang didapat, ada 4 korban dalam peristiwa ini. 3 orang korban tewas dan satu orang masih dalam perawatan.

Legislator Nasdem Sarankan Polisi Penembak Siswa SMK di Semarang Dites Kejiwaan

"Yang menimpa anak-anak kita berjumlah tiga orang dan tiga orang anak ini sudah dibawa ke Rumah Sakit dan dinyatakan meninggal dunia dan satu orang masih di rawat di rumah sakit dengan kondisi kakinya patah," tuturnya di tempat lokasi kejadian.

Eko mengatakan, runtuhnya tembok pembatas sekolah itu terjadi sekita pukul 14.00 WIB. Menurutnya, kondisi tembok memang sudah sangat memprihatinkan.

"Informasi dari beberapa saksi menyatakan tembok ini dibangun tahun 1980an dan memang layak untuk direnovasi," terangnya.

Ilustrasi mayat/jenazah.

Photo :
  • Pixabay.

Eko menyebutkan, panjang pagar tembok pembatas SMK yakni 50 meter dan ia juga melihat pagar tembok lainnya yang masih berdiri memiliki kondisi yang rawan roboh.

"Kita harapkan kepada masyarakat agar tetap berhati-hati karena pagar tembok SMK terlihat ada juga yang miring,"katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya