Cucu dan Cicit Soekarno Duduki 3 Kursi DPR Periode 2024-2029
- Instagram/Pinka Haprani
Jakarta, VIVA – Tiga anggota keluarga keturunan presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno berhasil menduduki kursi DPR RI.
Ketiga wakil rakyat ini menjadi representasi kuat dari garis keturunan Soekarno di panggung politik Indonesia. Mereka melanjutkan warisan keluarga sang Proklamator dalam dunia politik. Berikut daftarnya!
1. Puan Maharani
Puan Maharani Kembali Terpilih Menjadi Ketua DPR RI
- VIVA.co.id/M Ali Wafa
Puan Maharani, yang merupakan putri dari Megawati Soekarnoputri, anak kedua dari Ir. Soekarno, kembali dipercaya menjabat sebagai Ketua DPR RI untuk periode 2024-2029.
Karier politik Puan yang panjang dan cemerlang membawa dirinya kembali menduduki jabatan puncak di lembaga legislatif.
Sebagai cucu Soekarno, Puan telah menjadi simbol kekuatan politik dinasti Soekarno yang berpengaruh di Indonesia.
Angota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Pinka Haprani
- Instagram/Pinka Haprani
Selain Puan, putrinya, Diah Pikatan Orissa Putri Haprani, atau yang akrab disapa Pinka Haprani, juga turut mengikuti jejak sang ibu dan kakek buyutnya dalam dunia politik.
Di usianya yang masih 25 tahun, Pinka berhasil terpilih sebagai anggota DPR termuda periode ini.
Berasal dari Dapil Jawa Tengah IV, Pinka berhasil meraih 101.125 suara, menjadikannya salah satu tokoh muda yang diperhitungkan dalam politik nasional.
Meski terbilang baru dalam dunia politik, kemenangan cicit Soekarno di pemilu legislatif ini menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap dinasti Soekarno.
Anggota DPR RI Romy Soekarno
- Ist
Romy Soekarno, yang memiliki nama asli Hendra Rahtomo, juga berhasil melenggang ke DPR RI setelah meraih 51.245 suara dari Dapil Jawa Timur VI.
Romy merupakan cucu Soekarno yang juga mencatatkan keberhasilannya di DPR setelah dua kandidat sebelumnya, Sri Rahayu dan Arteria Dahlan, mengundurkan diri dari posisinya.
Keberhasilan Romy Soekarno menambah daftar keturunan Soekarno yang berhasil mendapatkan tempat di DPR RI.Â
Keterlibatan cucu dan cicit sang Proklamator dalam politik menunjukkan bagaimana pengaruh Soekarno tetap kuat, meski telah puluhan tahun berlalu sejak kemerdekaan Indonesia.
