Calon Bupati Terkaya di Sumsel Lucianty Dianggap Sudah Tuntas dengan Dirinya Sendiri
- VIVA.co.id/Sadam Maulana (Palembang)
Musi Banyuasin, VIVA - Calon Bupati Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) nomor urut 1, Lucianty, membuat publik terkejut dengan harta kekayaannya yang mencapai Rp490 miliar, berdasarkan data dari elhkpn.kpk.go.id. Kekayaan itu menjadikan Luncianty sebagai salah satu calon Kepala Daerah terkaya di Sumatera Selatan.
Hal ini merupakan bukti nyata sekaligus menegaskan bahwa motivasi Lucianty mencalonkan diri sebagai Bupati Musi Banyuasin periode 2025-2030, bukanlah untuk mengejar kekayaan pribadi, melainkan untuk melanjutkan pengabdian yang sudah ia mulai beberapa tahun silam.
Lucianty percaya, pengabdiannya adalah langkah nyata untuk memajukan daerahnya, bukan untuk keuntungan pribadi. “Saya ingin memastikan kesejahteraan dan kemajuan Musi Banyuasin melalui program-program yang inovatif, terutama di bidang pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur,” ujar Lucianty, Kamis, 3 Oktober 2024.
Sementara itu, dalam pandangan Pengamat Politik dari Universitas Sriwijaya, M. Haekal Al-Haffafah, keputusan Lucianty untuk mencalonkan diri di kontestasi tersebut, mencerminkan bahwa Lucianty sudah “tuntas dengan dirinya sendiri”.
“Saya melihat keinginan kuat Lucianty untuk mencalonkan diri sebagai Bupati Musi Banyuasin sebagai bentuk pengabdian yang tulus. Dengan kekayaannya yang sudah sangat cukup, tidak ada lagi kepentingan pribadi yang ingin dikejar. Fokusnya kini hanya pada pembangunan Musi Banyuasin dan menuntaskan program yang belum selesai,” ujar Haekal.
Lucianty, yang pernah menjabat sebagai Ketua TP PKK Musi Banyuasin periode 2010-2015, dikenal sebagai sosok yang mampu memimpin dengan baik dan menjalankan bisnisnya secara legal dan etis.
Pengamat menilai, dengan pengalaman sukses di dunia bisnis, Lucianty memiliki kemampuan manajerial yang baik, yang bisa memberikan dampak positif bagi Musi Banyuasin.
Selain itu, keterlibatan Lucianty dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Musi banyuasin 2024, juga dinilai penting untuk keterwakilan perempuan di ranah politik.
“Dengan sentuhan politik dan keahlian bisnisnya, tentu saja hasilnya akan sangat signifikan untuk pembangunan di Musi Banyuasin,” jelas Haekal.