Cara Kemenkominfo Hasilkan Tenaga Kerja Bertalenta Digital
- VIVA/Lazuardhi Utama
Jakarta, VIVA – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi menyampaikan, selain dari membangun infrastruktur digital, pusat-pusat data, dan telekomunikasi di seluruh Indonesia, pihaknya pun secara langsung mengadakan sekolah vokasi guna menghasilkan tenaga kerja yang bertalenta digital.
“Kominfo menyiapkan program-program pelatihan digital pada tiga level, yaitu digital leadership academy yang merupakan program sekolah vokasi dan pelatihan yang diikuti oleh 200-300 orang pertahun bekerjasama dengan 8 universitas ternama di dunia. Digital talent scholarship sebagai program beasiswa bagi anak muda yang ingin meningkatkan kemampuan dan bakat digital. Dan yang terakhir Workshop Literasi Digital yang dapat diikuti secara gratis bagi seluruh masyarakat di Indonesia,” kata dia, Senin, 30 September 2024.
Hal itu diungkapnya dalam Workshop Literasi Digital secara luring di Kabupaten Maluku Tengah, Maluku. Dia mengatakan, survei indeks literasi digital di Provinsi Maluku memperoleh nilai sebesar 3,60 atau sedikit diatas rata-rata indeks literasi digital nasional.
Meski begitu, hal tersebut dinilai belum cukup. Sebab, dengan semakin tinggi penetrasi internet di Tanah Air, maka risiko yang muncul di ruang digital juga makin tinggi.
"Berbagai pertimbangan ini menjadi dasar untuk menggaungkan gerakan nasional literasi digital. Saya harap berbagai program kelas ini akan diikuti dengan baik di oleh masyarakat Maluku. Mari kita wujudkan masyarakat digital yang berdaya saing, inovatif, dan produktif dalam ruang-ruang digital,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, guna menghentikan penyalahgunaan teknologi informasi dan komunikasi, serta internet, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyelenggarakan Workshop Literasi Digital secara luring di Kabupaten Maluku Tengah, Maluku.
Direktur Jendral Aplikasi Informatika Kemenkominfo, Hokky Situngkir mengajak masyarakat untuk mampu menjadi duta literasi digital dalam rangka mencegah penyalahgunaan teknologi digital.
“45 persen warga Kabupaten Maluku Tengah telah memiliki melek digitalisasi. Harapannya bagaimana kita mampu memanfaatkan hal ini agar dunia digitalisasi dapat memberikan hal positif untuk edukasi maupun usaha di Kabupaten Maluku Tengah," kata dia, Senin, 30 September 2024.