Sapi Berbobot 3 Kuintal Tercebur Sumur di Klaten, Evakuasi Berlangsung Dramatis
- tvOne
Klaten, VIVA – Seekor sapi berbobot 3 kuintal tercebur ke dalam sumur di Desa Jemawan, Kecamatan Jatinom, Klaten, Jawa Tengah, Sabtu malam, 28 September 2024. Sapi tersebut dievakuasi oleh petugas gabungan namun kondisinya sudah mati.
Peristiwa ini bermula saat pemilik sapi membuat sumur di belakang rumah dengan cara digali. Saat tukang gali sumur pulang sekitar pukul 15.00 WIB. Sumur kemudian ditutup menggunakan dua batang bambu dan tripleks.
Ketua RT setempat, Mardi mengatakan warga tiba-tiba mendengar suara benda jatuh sangat keras dari belakang rumah. Saat diperiksa ternyata sapi milik Yulianto sudah berada di dalam sumur.
Sapi itu lepas dari kandangnya diduga karena salah satu pagar pembatas tidak kuat menahan kekuatan sapi sehingga keluar kandang dan berjalan melewati sumur lalu tercebur. Sapi jenis peranakan ongole itu tercebur sumur dengan kedalaman 16 meter.
"Warga sedang duduk diteras dengar suara brak keras sekali dari belakang rumah. Saat ditengok ternyata sapi sudah di dalam sumur," kata Mardi.
"Posisi awal ada di kandang, pagar pembatas kurang kuat, terlepas cari jalan keluar dan jalan dekat sumur tercebur," tambahnya.
Kantor Pemadam Kebakaran (Damkar) Klaten mendapatkan laporan dari perangkat desa setempat kalau ada sapi tercebur sumur sekitar pukul 16.11 WIB. Regu 1 kemudian berangkat ke lokasi dan melakukan penanganan hingga pukul 20.19 WIB.
"Laporan sapi masuk sumur dengan kedalaman 16 meter, diameter sumur 1 meter," ucap petugas Damkar Klaten, Abdul Wahid.
Petugas gabungan dari Damkar Klaten, BPBD Klaten, relawan dan warga setempat pun bersusaha menyelamatkan sapi itu. Proses evakuasi sapi berlangsung dramatis karena faktor sapi berbobot 3 kuintal dan sempitnya diameter sumur.
Selain itu, kedalaman sumur juga membuat sapi jadi lemas karena kekurangan oksigen.
Petugas menggunakan teknik vertical rescue untuk mengangkat sapi itu dari dalam sumur. Proses evakuasi sapi membutuhkan waktu sekitar 4 jam.
"Untuk proses evakuasi menggunakan sistem vertikal rescue, untuk mengaitkan tali kepada sapi kemudian kita masukkan air untuk mengangkat sapi," tambah Abdul Wahid.
Kendala sumur yang sempit dan dalam membuat petugas harus menggunakan tabung oksigen dan menambah debit air 18.000 liter untuk mengangkat sapi. Selajutnya petugas dan warga gotong royong menarik sapi menggunakan tali.
"Keterbatasan oksigen di dalam sumur membuat sapi kondisi lemas. Jenis sapinya PO dengan bobot 300 kilogram, berhasil diangkat tetapi nyawa sapi tidak tertolong," imbuh Abdul Wahid.
Setelah berhasil diangkat, sapi kemudian diserahkan kepada pemiliknya.
Laporan: Indratno Eprilianto/tvOne Klaten